Monday, July 27, 2009

Tim Teliti Pusat Kota Kerajaan Singosari

Malang, Kompas - Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan penggalian situs Singosari di Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk menemukan pusat kota Kerajaan Singosari, demi melengkapi data kepurbakalaan Indonesia sebagai negeri seribu kerajaan.

Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan penggalian situs Singosari di Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (26/7). Penggalian akan berlangsung selama 10 hari. (Kompas/Hendra A Setyawan)

Tim berjumlah delapan orang, terdiri atas tujuh orang dari Puslitbang Arkenas Jakarta dan seorang lagi dari Balai Arkeologi Yogyakarta. Mereka berada di Malang, 22 Juli-3 Agustus 2009.

Hingga Minggu (26/7), ditemukan struktur bata kuno, batuan candi, serpihan tembikar, serta keramik dari zaman Dinasti Tsung—melihat tekstur goresan yang rapi, halus, dan ringan. Temuan itu didapati pada kedalaman 110 sentimeter.

”Temuan-temuan itu menunjukkan, daerah selatan Candi Singosari ini tampaknya merupakan daerah hunian elite pada zaman Kerajaan Singosari. Bisa jadi tembikar dan keramik dari Dinasti Tsung (1213 Masehi) itu menjadi koleksi kaum elite era Singosari melalui perdagangan,” ujar anggota tim peneliti situs Singosari dari Puslitbang Arkenas bidang keramik, Eka Asih P Taim, di Malang.

Menurut Amelia, Ketua Tim Peneliti Situs Singosari Puslitbang Arkenas, dengan diperolehnya data, ”Idealnya kemudian adalah kami bisa mendekati pemerintah daerah untuk memberi pengertian bahwa di daerahnya ada situs sejarah sehingga kemudian mereka bisa memberi masukan atau pengertian kepada warganya agar minimal menjaga, menyimpan, dan menginformasikan jika mereka menemukan benda-benda tersebut,” ujarnya.

Saat ini dengan pesatnya perkembangan penduduk di Singosari, sejumlah benda-benda peninggalan purbakala rusak. Banyak bebatuan candi dan bata kuno yang dijadikan pagar, bagian jalan, atau untuk keperluan lainnya. (DIA)

Sumber: Kompas, Senin, 27 Juli 2009

1 comment:

Dhe Ji Yong said...

like it... makasih,
umm... ada post tenteng candi sumberawan ga??? kalo ada.. aku pengen baca, makasih sebelumnya... ^^