PENGEMBANGAN kesenian berbasis akar budaya dan tradisi dapat menjadi keunggulan. ”Jika tidak demikian, Indonesia akan selalu menjadi bayang-bayang bangsa lain,” ujar budayawan Ikranegara dalam orasi kebudayaannya di acara Pagelaran Senin Cinta Tanah Air yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana, Kamis (30/7).
Lebih lanjut dia mengatakan, terdapat dua pendekatan, yakni pendekatan kreatif dan pendekatan akademis. Dalam pendekatan akademis, kesenian dimainkan seperti apa adanya atau berdasarkan pakem-pakemnya. Tujuannya, untuk melestarikan kebudayaan tersebut seperti apa adanya.
Adapun dengan pendekatan kreatif, kesenian tersebut terus berkembang walaupun tetap terlihat akar tradisinya. ”Wayang, misalnya, mengalami perubahan-perubahan. Pengembangan oleh Wali Songo, misalnya, ikut membuat warna berbeda. Repertoarnya terus bertambah. Ada wayang Pancasila sampai dengan wayang wahyu yang berlatar belakang kekristenan. Ada kreativitas yang berkembang walaupun tetap wayang,” ujarnya.
Keanekaragaman seni tradisi dan pengembangannya dengan menggunakan pendekatan kreatif dapat menjadi kekuatan dan modal yang besar. Pengembangan itu disertai dengan penghargaan dan penghormatan terhadap seni budaya lain. (INE)
Sumber: Kompas, Jumat, 31 Juli 2009
No comments:
Post a Comment