Judul: Sejuta Hati untuk Gus Dur
Penulis: Damien Dematra
Penerbit: PT Gramedia Jakarta
Desain Sampul: Adhitya Dharma
Tebal: 384 Halaman
Tahun Terbit: 2010
UNTUK mengenang KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang telah wafat pada 30 Desember lalu, penulis, fotografer, pelukis dan produser Demian Dematra menulis buku berjudul Sejuta Hati untuk Gus Dur, yang diluncurkan di Jakarta, Rabu (8/1).
Bagi Demian, Gus Dur adalah idola dan sumber inspirasinya sejak tahun 1990-an. Perjuangan Gus Dur untuk menciptakan sebuah negara damai yang mana tidak ada diskriminasi, bersikap humanis, dan menjunjung pluralis adalah sikap mental yang melandasinya. Buku ini akan menjadi salah satu dari banyak karya Demian untuk Gus Dur.
Buku ini diadaptasi dari skenario Gus Dur: The Movie, yang rencananya akan diputar tepat pada ulang tahun Gus Dur ke-70, bulan Agustus 2010 mendatang.
Ada pula tambahan jejak-jejak akhir hidup Gus Dur, menggambarkan sang tokoh pluralisme ini dari sisi kemanusiaannya mulai masa kecil hingga menikah. Dilanjutkan dengan masa perjuangannya dan detail periode terakhir menjelang kematiannya dari orang-orang terdekat Gus Dur.
Ditutup dengan deskripsi upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Beragam kata dan untaian bahasa pun disampaikan dalam ratusan kesan dan komentar dari berbagai kalangan dan ribuan hati sebagai tanda cinta serta belasungkawa. Yang menarik adalah hasil wawancara eksklusif Demian dengan istri almarhum, Hj Shinta Nuriyah Wahid, dan putri-putri Gus Dur.
"Buku ini diselesaikan dalam waktu singkat, yakni 3 hari 3 malam dan berhasil mengumpulkan lebih dari 3.500 hati, lebih dari 400 kesan dan penghargaan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat umum, dan para facebookers yang bergabung dalam grup Facebook, Sejuta Hati untuk Gus Dur," tambahnya.
Sejuta Hati untuk Gus Dur adalah sebuah gerakan pernyataan cinta kepada Gus Dur yang mana diharapkan bisa mencapai satu juta hati pada bulan Agustus 2010, sekaligus peluncuran film Gus Dur-The Movie. [D-13]
Sumber: Suara Pembaruan, Minggu, 17 Januari 2010
No comments:
Post a Comment