Saturday, January 16, 2010

Wapres, "Jangan Remehkan Bahasa Indonesia"

BALIKPAPAN, KOMPAS.com--Wapres Boediono mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan Bahasa Indonesia karena merupakan alat pemersatu bangsa, sehingga keberadaannya jangan sampai diremehkan.

"Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa dan keberadaannya jangan diremehkan dan digunakan secara sembarangan," katanya saat berdialog dengan seratusan guru dan murid se-Kaltim, di Balikpapan, Jumat.

Hadir dalam dialog itu antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Mendiknas Mohammad Nuh, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri LH M Gusti Hatta, serta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Menurut Wapres, di tengah gencarnya kemampuan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, maka kemampuan masyarakat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar justru sangat penting.

"Pelajar sangat penting untuk bisa menguasai Bahasa Inggris, apalagi di tengah kehidupan masyarakat internasional yang semakin global. Tadi, dalam sambutan yang disampaikan para siswa, penggunaan Bahasa Inggris sudah baik dan hal itu bermanfaat untuk bisa berdaya saing dengan masyarakat internasional di tengah globalisasi," katanya.

Pemerintah, katanya, saat ini memberikan perhatian besar di dunia pendidikan nasional, mengingat hal itu sangat penting bagi kemajuan bangsa.

Dalam setiap perjalanan ke daerah, katanya, masalah pendidikan telah menjadi standar tetap bagi dirinya untuk mengetahui perkembangan pendidikan di masing-masing provinsi.

"Setiap saya berkunjung ke daerah maka standar operasionalnya adalah memperhatikan masalah pendidikan, karena itu menyangkut masa depan bangsa dan negara," kata Boediono.

Unsur penting
Menurut Wapres Boediono, pendidikan menjadi unsur penting bagi kemajuan bangsa Indonesia, sehingga akan tetap menjadi prioritas utama bagi pemerintah.

"Pendidikan menjadi perhatian penting yang tidak bisa kita abaikan dan harus menjadi perhatian tidak saja pemerintah tapi juga masyarakat," katanya.

Ia menegaskan bahwa setiap negara maju tidak lagi bisa tergantung lagi pada kekayaan sumber daya alam (SDA) tapi akan lebih mengandalkan sumber daya manusia (SDM).

"Kalau ada negara yang masih andalkan SDA maka tidak akan maju karena kekayaan itu lama-lama akan habis," kata Wapres.

Tapi, katanya, kekayaan SDM tidak akan habis dan untuk meningkatkan kekayaan SDM maka pendidikan menjadi perhatian penting.

"Tidak ada negara yang maju dengan kekayaan SDA tapi justru lebih mengandalkan kekayaan SDM, karena itu semua pihak hendaknya bersama-sama memajukan pendidikan mulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi," katanya.

Wapres menambahkan bila suatu bangsa memiliki kekayaan SDM maka akan bisa bersaing dengan bangsa lain, apaagi di era globalisasi seperti sekarang ini.

"Dengan memiliki kekayaan SDM maka Bangsa Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa lain. Itu harapan kita bersama," kata Wapres. (ANT/JY)

Sumber: Oase, Kompas.com, Sabtu, 16 Januari 2010

No comments: