SLEMAN, KOMPAS - Penggalian candi di Dusun Kimpulan di kompleks kampus Universitas Islam Indonesia, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menghasilkan fakta baru. Arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta menemukan arca Lingga-Yoni di candi perwara (pendamping), Selasa (12/1).
Temuan ini mengejutkan para arkeolog karena Lingga-Yoni tak lazim berada di candi perwara, biasanya hanya di candi induk. ”Terus terang kami tercengang,” kata Budi Sancoyo, salah satu arkeolog Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta dalam eskavasi tersebut.
Lingga-Yoni berdimensi 56 cm x 56 cm x 56 cm yang ada di candi perwara berukuran 4 meter x 6 meter itu berdiri sejajar dengan dua buah lapik (batu sesembahan), arca nandi (sapi tunggangan Wisnu), dan sebuah sumur batu. Sumur itu juga unik karena tidak lazim ditemukan dalam bangunan candi.
Sebelumnya, ditemukan pula Lingga-Yoni bersama arca Ganesha dalam candi induk. ”Tampaknya banyak aspek pembangunan candi ini yang berbeda dari pakem candi-candi pada umumnya,” kata Budi.
Sebelumnya, candi yang diduga berasal dari masa Mataram Kuno abad ke-9 atau ke-10 ini juga dinyatakan unik karena struktur bangunannya merupakan kombinasi batu dan kayu. Desain arca Ganesha juga memiliki desain berbeda dengan desain Ganesha di candi lain.
Rektor UII Edy Suandi Hamid mengatakan, terkait semakin banyaknya benda-benda yang ditemukan, ia akan menambah tenaga pengamanan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Candi ini ditemukan secara kebetulan pada 11 Desember 2009 saat para pekerja sedang menggali untuk pembangunan perpustakaan UII. Setelah dilakukan penggalian dengan melibatkan BP3 Yogyakarta, diketahui candi itu berbentuk bujur sangkar berukuran sekitar 6 x 6 meter.
Sejumlah pihak mengusulkan candi itu diberi nama Candi Kimpulan, sesuai nama dusun tempat candi itu ditemukan. Namun, pihak berbeda mengusulkan nama lain yang lebih bernuansa pendidikan.
Setelah penemuan candi tersebut, letak perpustakaan akan digeser dari rencana semula ke arah selatan. ”Kami berharap pengelolaan candi ini bisa dipegang UII bekerja sama dengan BP3 Yogyakarta,” ujar Edy. (ENG)
Sumber: Kompas, Rabu, 13 Januari 2010
No comments:
Post a Comment