[JAKARTA] Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) memfasilitasi acara pertemuan, yang sekaligus dijadikan sebagai ajang travel dialog, antara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC BP&RB) dengan para stakeholder maupun calon users di Balairung Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (20/1).
Candi Borobudur (SP/Luther Ulag)
Acara pertemuan dan travel dialog yang mengangkat tema Borobudur-Prambanan UNESCO World Culture Heritage Million Looks, One Location ini mempertemukan PT TWC BP&RB sebagai produser, dengan para calon pengguna (user). Para calon pengguna datang dari kalangan ekspatriat, perusahaan biro perjalanan wisata ataupun maskapai penerbangan. selain itu, acara ini juga menjadi ajang promosi dan penyebaran informasi terkini mengenai produk inovasi dan paket-paket wisata di kawasan Candi Borobudur- Prambanan dan sekitarnya.
Candi Borobudur dan Prambanan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO World Heritage Committee pada tahun 1991. Objek wisata ini menjadi ikon pariwisata Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, khususnya ke destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Candi Prambanan (SP/Sumedi TP)
Sesditjen PDP Kemenbudpar Winarno Sudjas mengatakan, untuk lebih mendorong peningkatkan kunjungan wisnus dan wisman di era persaingan yang semakin ketat, dewasa ini diperlukan berbagai upaya terobosan berupa peningkatan kualitas daya tarik wisata dengan berbagai program diversifikasi ataupun kegiatan promosi.
PT TWC BP&RB adalah perusahaan BUMN yang mengelola kawasan wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. BUMN ini gencar melakukan kerja sama promosi dengan dunia internasional, antara lain oleh Dr. Titus Leber, (Member of European Parliament dan The Multimedia Winner of Cannes Festival) dari Austria, yang menggarap film berjudul Borobudur Path to The Enlightenment dengan 40.000 photo shooting dan Toni Tack (sebagai South East Asia Archeologist and Art Historis), yang mempresentasikan The Unveiling The Mystery of Borobudur. [ISW/N-5]
Sumber: Suara Pembaruan, Jumat, 21 Januari 2010
No comments:
Post a Comment