Semarang, Kompas - Proses ekskavasi temuan struktur petirtaan atau pemandian yang diduga berasal dari abad ke-8 di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai dilaksanakan Jumat (3/7). Sehari sebelumnya warga setempat berhasil menemukan saluran pembuangan air yang menuju sungai, sekitar 15 meter dari titik penemuan pertama.
Seperti diberitakan Kompas (1/7), warga menemukan struktur petirtaan saat akan membuat jalan menurun ke pemandian air panas. Temuan ini berada di tepi sungai, sekitar 200 meter dari Candi Ngempon atau Candi Muncul—diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 pada pemerintahan Wangsa Sanjaya.
Ekskavasi dilaksanakan enam petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah. Penggalian sempat tersendat karena petugas harus membongkar fondasi lahan parkir pemandian air panas di atas struktur petirtaan.
Hingga Jumat sore petugas baru mampu menggali sebagian kecil dari struktur itu. Mereka berhasil menemukan dasar petirtaan dengan kedalaman 1,5 meter dari pagar petirtaan, yang tebalnya sekitar 30 sentimeter. Air sempat mengalir keluar dari dasar petirtaan sehingga petugas menghentikan pengerukan tanah dan melanjutkan penggalian ke arah selatan.
Petugas juga menemukan tangga masuk petirtaan yang di tepinya terdapat arca dua gajah kembar. Lebar dari sudut sisi utara ke arca sekitar 2 meter sehingga paling tidak diduga lebarnya mencapai 5 meter. Selain itu, sehari sebelumnya warga juga menemukan saluran kuno pembuangan air yang menuju sungai. Saluran pembuangan itu terbuat dari batu andesit berbentuk ”U” dengan bagian atas ditutup batu pipih.
”Kami mencoba menggali ke arah selatan sungai karena di sisi barat ada warung. Kami belum berani membongkar karena belum ada musyawarah dengan pemiliknya. Sementara ini struktur ini terlihat cukup sempurna, hanya ada sedikit pergeseran batu,” kata petugas penggambaran Subkelompok Pemugaran BP3 Jawa Tengah, Andriyanto.
Menurut Koordinator Lapangan Pemugaran Candi Ngempon Wagiyo, penggalian struktur diharapkan rampung Minggu karena tim arkeolog BP3 Jawa Tengah akan meneliti petirtaan ini Senin. Menurut dia, petirtaan itu diduga merupakan bagian dari Candi Ngempon. Petirtaan umumnya digunakan untuk menyucikan diri sebelum menjalani ritual pemujaan di candi.
”Kalau dilihat sekilas, petirtaan ini tergolong besar karena biasanya hanya 2-3 meter lebarnya dan berbentuk segi empat, tetapi ini belum terlihat seluruhnya,” ujar Wagiyo. (GAL)
Sumber: Kompas, Sabtu, 4 Juli 2009
No comments:
Post a Comment