Saturday, August 07, 2010

Baca, Jadilah Bijak! Tulis, Jadilah Berkat!

-- Ita Siregar

KALIMAT di atas adalah tema Festival Penulis dan Pembaca Kristiani 2010.

Sejarah literatur Kristen sudah cukup tua di Tanah Air. Pada tahun 1445 misionaris Fransiscus Xaverius di Maluku sudah menerjemahkan bagian dari Alkitab, yaitu Doa Bapa Kami, lalu Kredo, dan Ave Maria.

Lalu pada tahun 1600, seorang pedagang VOC Belanda, Albert Conelisz Ruyl datang ke Nusantara, mempelajari bahasa Melayu, dan sebagai penganut Kristen ia menerjemahkan Injil Matius ke bahasa Melayu yang diterbitkan 17 tahun kemudian. Dari sana berkembang ke penerjemahan Alkitab berbahasa Indonesia dari Leydekker (1733), Klinkert (1879), Melayu Baba (1913), dan Ende (1968).

Penerbit Kristen pertama di Tanah Air adalah Kalam Hidup Bandung, yang tahun 1913 menerbitkan majalah Kalam Hidup. Disusul penerbit Kanisius tahun 1922, Penerbit Gandum Mas tahun 1940, Penerbit Gunung Mulia tahun 1946, yang berdiri atas dasar kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia tidak hanya soal politik, tapi nilai-nilai spiritual juga perlu ditanamkan.

Tahun 1967 Penerbit Immanuel lahir, disusul beberapa lama kemudian Penerbit Andi Yogyakarta tahun 1980 dan di tahun 1990-an Penerbit Gloria, Metanoia, dan tahun 2000-an Light Publishing, Pionir Jaya, Visi, dan yang lain.

Perayaan tiga serangkai: Penerbit, Penulis, Pembaca

Meski telah lama ikut meramaikan literatur di Tanah Air, namun belum pernah diselenggarakan pertemuan yang sifatnya apresiatif pada penerbit, penulis, dan pembaca. Mengambil kesempatan itulah, Komunitas Penjunan (Penulis dan Jurnalis Nasrani)–sebuah komunitas maya yang didirikan tahun 2001 dan telah mengadakan beberapa pelatihan menulis dan kegiatan menulis bersama di antara anggotanya, berinisiatif mengadakan Festival Penulis dan Pembaca Kristiani 2010. Festival ini rencananya akan dilaksanakan pada 26-28 November 2010 berlokasi di Museum Mandiri Kota Jakarta.

Festival ini bertujuan menciptakan suasana saling mendukung dan menghargai sebuah karya yang sudah dan akan dilahirkan di masa mendatang, bagi kalangan umat.

Tema yang diangkat tahun ini adalah seperti judul di atas, isu yang tidak lagi bagi umat, mengingat membaca dan menulis sejak awal merupakan inisiasi Tuhan kepada manusia dan kemudian berkembang menjadi tradisi gereja dalam menyebarkan kabar baik ke seluruh dunia.

Festival sedapat mungkin dikemas dalam atmosfer riang, menyenangkan, namun tidak kehilangan esensinya, yaitu memberi pemikiran tentang bagaimana menjadi umat yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Siapa saja diundang ke acara ini, mulai dari anak-anak, mahasiswa, orang tua. Selama tiga hari Festival akan menggelar berbagai diskusi panel, workshop penulisan, bincang-bincang, jumpa penulis, peluncuran buku, klinik penulisan oleh penerbit, pertunjukan seni, dan lain-lain.

Memanfaatkan lokasi Museum Mandiri di sekitar kota tua, Festival juga akan menyajikan tur-tur menarik mengelilingi gereja kuno dan bangunan bersejarah lainnya, mencicipi hidangan tempo doeloe, dan menikmati kesyahduan kota malam hari.

Lomba Menulis Cerpen dan Novelet

Salah satu kegiatan sebelum Festival adalah Lomba Menulis Cerpen dan Novelet Berdasarkan Alkitab, kerja sama antara penyelenggara Komunitas Penjunan dan Penerbit BPK Gunung Mulia.
Saut Poltak Tambunan, novelis senior yang telah menghasilkan puluhan novel dan ratusan cerpen di berbagai media, memberi dukungannya terhadap lomba ini. “Cerita dari Kitab Suci itu sangat banyak. Ambil contoh saja kisah si anak yang hilang. Cerita sederhana ini bisa ditulis ulang dari sudut sang ayah yang sedih kehilangan putranya, abang yang kesal kepada si adik yang sudah minta warisan duluan, dari sudut pandang si anak hilang sendiri, atau bahkan dari sudut pandang babi yang “merelakan” makanannya diambil si anak hilang,” komentarnya.

Tentang persyaratan penulisan, untuk lomba cerpen adalah sebanyak 6-8 halaman, sedangkan untuk novelet adalah 40-50 halaman. Temanya bebas, asalkan diambil dari salah satu cerita Alkitab.

Naskah dapat dikirim ke alamat BPK Gunung Mulia, Jalan Kwitang 22-23 Jakarta 10420, dengan menyertakan formulir lomba yang dapat diunduh melalui web festival www. Fppk. Penjunan. com. Naskah cerpen ditunggu sampai 30 Agustus dan novelet sampai 30 September. Tersedia hadiah menarik bagi enam pemenang untuk masing-masing kategori. Untuk pertanyaan dan komentar dapat melayangkan email ke panitia fppk@penjunan.com. n

Sumber: Sinar Harapan, Sabtu, 7 Agustus 2010

No comments: