Judul : The Power of Creativity: Mengubah yang Terbatas Menjadi Tak Terbatas
Pengarang : Peng Kheng Sun
Penerbit : Andi, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Maret 2010
Tebal : xviii + 150 halaman
TUHAN menganugerahi hadiah istimewa berupa kreativitas yang tak terbatas kepada manusia. Maka, sangat disayangkan jika kreativitas itu kemudian disia-siakan dan tak dimanfaatkan dengan maksimal. Dengan potensi itu, manusia kemudian dapat merancang masa depan, meraih apa yang dia harapkan, merajut impian, bahkan untuk mengubah nasib atas jalan hidup yang ingin dipilihnya di kemudian hari.
Tapi potensi otak (yang merupakan pemicu kreativitas) itu ternyata tak sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian besar umat manusia. Dari hasil penelitian sejumlah pakar, kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian kecil kemampuan otak, atau kurang dari 10 persen. Selebihnya, 90 persen dari potensi otak tidak digunakan. Tak pelak, jika hanya sebagian kecil orang yang bisa sukses.
Sengatan untuk memanfaatkan potensi otak guna meningkatkan kreativitas itulah yang digelindingkan Peng Kheng Sun dalam buku The Power of Creativity: Mengubah yang Terbatas Menjadi Tak Terbatas ini.
Lewat buku ini Kheng Sun mencoba membakar api kesadaaran pembaca bahwa untuk meraih sukses, tidak ada jalan lain kecuali harus menjadi manusia yang kreatif. Tidak dapat disangkal, jika kreativitas itulah yang akan mengantarkan seseorang bisa berhasil dan sukses menjalani hidup.
Terbukti, orang-orang yang sukses dan yang dicatat sejarah adalah orang-orang yang kreatif. Sebut misalnya Vaust (yang bisa membuat parasut berkat sketsa Leonardo da Vinci), Johann Gutenberg (penemu mesin cetak), Marconi (penemu radio transistor), Wright bersaudara (penemu pesawat terbang), Isaac Newton (penemu teori gravitasi setelah kejatuhan apel di kepala). Maka, bagi Peng Kheng Sun (yang pernah menjadi dosen di STIMIK AKI Pati ini) meneguhkan, "semakin kreatif seseorang, maka perluang untuk sukses terbentang".
Tentu, untuk bisa memanfaatkan kreativitas itu secara maksimal dibutuhkan kerja keras, latihan, dan proses belajar yang tiada henti. Kreativitas perlu ditingkatkan dengan cara memelihara cara ingin tahu (belajar), mencoba hal baru (bereskperimen), bersikap positif (terbuka dengan pendapat orang lain), dan berani menghadapi risiko.
Tapi ketika kreativitas itu sudah ditemukan, tetap masih perlu dipelihara dengan baik. Tanpa mengikuti perkembangan zaman, seseorang bisa tertinggal. Maka, agar kreativitas itu tetap terpelihara dan menemukan kemajuan tidak lain adalah dengan terus membaca, mencatat, meningkatkan keahlian, dan memiliki motivasi.
Buku ini ibarat sebuah obor yang mampu memelijitkan pembaca. Karena, penulis memantikkan kesadaran bahwa untuk sukses hidup, kreativitas itu adalah pintu yang bisa mengetuk segudang masalah yang sedang melanda seseorang. Pada sisi lain, buku ini pun memiliki "pretensi" bukan sekadar menyadarkan pembaca untuk memahami konsep kreativitas, melainkan juga membuka "masa depan" pembaca dengan memanfaatkan potensi otak secara maksimal.
Kelebihan buku ini dilengkapi dengan pengalaman penulis dalam menapaki hidup. Jadi, tidak semata-mata sekumpulan teori mentah yang diseret dari langit begitu saja dan tanpa batu pijakan.
N. Mursidi, blogger buku dan pekerja seni, tinggal di Jakarta
Sumber: Lampung Post, Minggu, 27 Juni 2010
No comments:
Post a Comment