Teknik Penulisan Cerpen Berkembang Baik
JAKARTA, KOMPAS - Cerpen ”Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian” karya Avianti Armand, seorang arsitek yang juga penulis sastra, memperoleh penghargaan Cerpen Terbaik Pilihan Kompas 2009. Adapun karya Eko Nugroho asal Yogyakarta terpilih sebagai Ilustrasi Cerpen Terbaik Kompas 2009.
Pengunjung mengamati karya-karya pada Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/6). Pembukaan pameran tersebut juga ditandai dengan peluncuran buku Cerpen Terbaik Kompas 2009 dan penyerahan anugerah bagi penulis cerpen terbaik yang diraih Avianti Armand, ilustrator cerpen terbaik yang diraih Eko Nugroho, dan sastrawan berdedikasi yang diraih Gus tf Sakai. (KOMPAS/RIZA FATHONI)
Penghargaan diumumkan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Senin (28/6) malam. Ada juga penghargaan Sastrawan Berdedikasi untuk Gus tf Sakai, sastrawan kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat. Para pemenang mendapat hadiah uang serta piala khusus karya pematung Nyoman Nuarta.
Cerpen terbaik itu hasil penilaian tim juri yang terdiri dari pengajar filsafat politik dan ideologi Universitas Indonesia, Budiarto Danujaya, dan mantan Menteri Riset dan Teknologi RI Kusmayanto Kadiman. Pemilihan ilustrasi cerpen dilakukan pengamat seni rupa Jean Couteau dan Eddy Soetriyono.
Pada perhelatan yang bertepatan dengan ulang tahun ke-45 Kompas itu, diluncurkan buku kumpulan Cerpen Kompas Pilihan 2009 yang memuat 16 cerpen. Acara itu juga menandai pembukaan pameran ”Ilustrasi Cerpen Kompas 2009” di Bentara Budaya Jakarta, hingga 5 Juli. Pameran serupa bakal di Bandung, Bentara Budaya Yogyakarta, dan Bali, serta di Balai Soedjatmoko Solo dan Galeri Orasis Surabaya.
Dalam sambutannya, Budiarto Danujaya mengungkapkan, banyak karya penulis cerpen yang relatif kurang dikenal yang karyanya dimuat di Kompas. Cerpen-cerpen yang terpilih memperlihatkan bermacam teknik penulisan yang berkembang baik serta kekuatan imajinasi dalam karya sastra.
”Kami tidak memakai kriteria macam-macam, kami memihak pada cerpen dengan imajinasi yang kaya. Sungguh menarik, di tengah situasi negeri seperti ini, imajinasi masih hidup,” katanya.
Jean Couteau juga menekankan soal imajinasi. Karya ilustrasi cerpen yang baik tak hanya merangkul unsur narasi cerita, tetapi juga mengembangkan bahasa visual yang menghidupkan imajinasi yang melampaui cerpen.
Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Trias Kuncahyono, munculnya cerpen dan ilustrasi setiap pekan di Kompas menunjukkan, sastra koran masih hidup. (IAM)
Sumber: Kompas, Selasa, 29 Juni 2010
No comments:
Post a Comment