Medan, Kompas - Pada tahun 2008 ini para maestro seni tradisional di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam belum menerima bantuan dari pemerintah.
Sesuai program, bantuan berupa tunjangan hidup untuk para pelestari seni tradisi dari Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu diberikan kepada para maestro untuk seumur hidup. Namun, sampai saat ini, para maestro mengaku baru menerima satu kali bantuan untuk semester ke-II tahun 2007. Bantuan itu diterimakan Februari 2008 sebesar Rp 6.700.000.
Di Sumut, bantuan diberikan kepada dua maestro seni tradisi opera Batak, yakni Zulkaidah br Harahap (69) dan Alister Nainggolan (71). Sementara itu di Aceh, bantuan diberikan kepada penggiat tari Abdullah Abdul Rahman (65) dan pelestari serunai Ismail Saroeng (65).
Direktur Artistik Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) Thomson HS, Jumat (24/10), di sela seminar dan pelatihan opera Batak di Pematang Siantar, menyatakan, sampai saat ini para maestro di Sumut dan Aceh belum menerima tunjangan tahap kedua. April lalu pihaknya sudah menyurati Dirjen Nilai Budaya dan Seni dan Film Deparbud.
”Sudah enam bulan lalu kami mengirim surat, tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” tutur Thomson. Ada informasi lisan bahwa terjadi masalah teknis.
Salah satu maestro penerima bantuan, Zulkaidah, mengatakan, bantuan itu adalah bantuan biaya hidup pekerja seni tradisi per bulan yang diterimakan enam bulan sekali untuk seumur hidup. Sampai saat ini dirinya baru sekali menerima bantuan itu. Bantuan kedua belum terjadi.
”Maksud saya, bantuan itu bukan cuma-cuma, tapi ada pekerjaan saya di bidang budaya. Lebih baik saya dikasih kerja melatih untuk generasi muda secara rutin dan saya juga bisa buat laporan,” kata Zulkaidah. Bantuan itu diberikan kepada 27 seniman tradisional seluruh Indonesia.
Menurut Thomson, tahun ini PLOt pertama kalinya mendapat bantuan dari Pemprov Sumut Rp 100 juta untuk pelatihan dan seminar. ”Kami sangat berterima kasih jika ada bantuan program,” tutur Thomson. (wsi)
Sumber: Kompas, Sabtu, 25 Oktober 2008
No comments:
Post a Comment