Palembang, Kompas - Pengaruh kebudayaan Yunani dan tokoh Raja Alexander Agung atau Iskandar Zulkarnain menyebar luas sampai ke wilayah Nusantara. Beberapa bukti mengenai pengaruh kebudayaan Yunani itu tampak dalam bahasa, abjad, filsafat, arsitektur, mata uang koin, dan dalam berbagai hikayat.
Demikian kesimpulan dalam seminar internasional tentang Iskandar Zulkarnain di Hotel Novotel Palembang, Jumat (17/10),l yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Di Sumatera Selatan juga dikenal mitos mengenai Iskandar Zulkarnain yang dimakamkan di Bukit Siguntang. Dalam mitos tersebut, Iskandar Zulkarnain disamakan dengan Panglima Sigentar Alam.
Menurut pakar filologi, Henri Chambert-Loir, Iskandar Zulkarnain yang hidup sekitar tiga ratus tahun sebelum Masehi baru dikenal secara luas dalam sastra Melayu pada abad ke-15 Masehi. Nama Iskandar Zulkarnain diadopsi secara lokal karena kuatnya pengaruh Yunani sampai ke Asia.
Sebagai catatan, Iskandar Zulkarnain, yang merupakan raja Macedonia, melakukan penaklukan sampai ke wilayah India. Kemasyhurannya sebagai penakluk dan raja yang adil bijaksana tersebar sampai ke Asia Tenggara.
Henri mengungkapkan, masing-masing budaya lokal di Nusantara membuat cerita mengenai Iskandar Zulkarnain sesuai versinya sendiri. Dalam cerita Minangkabau, misalnya, Iskandar Zulkarnain dikisahkan sebagai orang yang menurunkan raja-raja di Melayu.
”Di Malaka, hikayat Iskandar Zulkarnain dibacakan kepada para prajurit dan bangsawan untuk mengobarkan semangat berperang. Saat itu, tahun 1511, Malaka dikepung Portugis,” kata Henri.
Menurut Henri, hikayat mengenai Iskandar Zulkarnain dikenal di Nusantara bersamaan dengan meluasnya ajaran Islam. Hal itu disebabkan, dalam Al- Quran surat Al-Kahfi disebutkan sepintas mengenai sosok Iskandar Zulkarnain.
Iskandar disebutkan sebagai orang yang berjasa mempertemukan kebudayaan barat dan timur. Iskandar juga disebut sebagai tokoh yang adil dan bijaksana.
Henri menjelaskan, hikayat mengenai Iskandar Zulkarnain diduga merupakan hikayat dalam bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
”Tidak ada kaitan sejarah antara Iskandar Zulkarnain dan Melayu karena keduanya terpaut jarak dan waktu yang sangat jauh. Iskandar Zulkarnain sampai ke Melayu dalam bentuk tradisi sastra atau hikayat,” katanya.
Pengaruh kuat di Asia
Arkeolog Potitsa Grigorakou-Parnassos mengutarakan, pengaruh kebudayaan Hellenisme (pertemuan budaya Yunani dan budaya Timur) memiliki pengaruh kuat di Asia yang dibuktikan dari hasil penggalian arkeologi.
Pengaruh budaya Hellenisme menimbulkan era pencerahan di Asia. Dari hasil penggalian itu ditemukan bahwa bahasa Yunani telah digunakan secara luas di wilayah Asia sebagai bahasa resmi sebelum masuknya Islam di kawasan itu.
Iskandar Zulkarnain juga membangun 70 kota dengan nama Alexandria di daerah yang ditaklukkannya. Sebanyak sembilan di antaranya berada di wilayah paling timur dari wilayah kerajaan Iskandar Zulkarnain, yaitu Afghanistan, Uzbekistan, Tadzikistan, dan Pakistan. (WAD)
Sumber: Kompas, Sabtu, 18 Oktober 2008
No comments:
Post a Comment