Sunday, October 26, 2008

Inspirasi: Kahlil Gibran

ORANG-ORANG besar tidak terlepas dari latar belakang sosial, politik, dan keluarga. Pengaruh ini juga terjadi pada sastrawan kelahiran Basyari, Lebanon, 6 Januari 1883: Kahlil Gibran. Sastrawan yang terkenal dengan sajak dan tulisan-tulisan romantis ini hidup dalam keluarga Katolik-Maronit.

Kehidupannya berpindah-pindah; dari Lebanon ke Boston, Amerika Serikat. Lalu kembali lagi ke Lebanon. Pada usia 19 tahun, Gibran kembali meninggalkan tanah kelahirannya menuju Boston. Ia sempat beberapa tahun tinggal di Paris hingga akhirnya menetap di New York, AS, sampai akhir hayat (10 April 1931).

Lingkungan hidup Gibran yang dipenuhi kejutan budaya--dari Lebanon, Boston, Paris, New York--memengaruhi pemikiran dan karyanya, begitu juga dengan tempat kelahirannya, Basyari, yang kerap diwarnai gempa, petir, dan badai. Fenomena alam yang mengisi masa-masa kecil Gibran ini juga mewarnai karya-karya sang pujangga.

Basyari mengguratkan kesadaran akan tanah air, kehidupan, dan masa depan yang kental pada Gibran. Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, latar kehidupan gereja, dan peran wanita Asia Barat yang melulu sebagai pengabdi, meninggalkan kesadaran tersendiri pada Gibran.

Ketika di Boston pada usia 19 tahun, Gibran menumpahkan kesadarannya yang terhimpun dari kehidupan di Basyari. Kultur tanah asal berbaur dengan proses amerikanisasi yang dialaminya di Boston.

Tahun 1901--1902, Gibran berada di Paris. Ia menulis drama pertamanya berjudul Spirits Rebellious yang terilhami negeri Napoleon itu. Drama yang ditulis di Boston itu berisi empat cerita berisi sindiran yang menyerang orang-orang korup. Karena tulisan itu, Gibran dikucilkan gereja Maronit. Di sisi lain, kritik Gibran dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Karya Gibran yang terkenal, Broken Wings (Sayap-Sayap Patah), mengundang reaksi di tanah Arab. Karya yang bercerita tentang cinta Selma Karami kepada muridnya ini mendapat sorotan karena menyentuh posisi wanita Arab yang dinomorduakan.

Sekitar tahun 1918, muncul karya Gibran berjudul The Madman, His Parables and Poems, Twenty Drawing, The Forerunne, dan Sang Nabi (The Prophet).

Karya-karya Gibran yang lain di antaranya Sand and Foam (1926), Jesus the Son of Man (1928), Lazarus (1929, naskah drama), The Earth Gods (1931), dan The Wanderer (1932). n DARI BERBAGAI SUMBER/P-1

Sumber: Lampung Post, Minggu, 26 Oktober 2008

No comments: