[PADANG] Memperkenalkan permainan tradisional daerah kepada anak-anak, memang harus terus dilakukan. Dengan demikian, diharapkan anak-anak daerah ke depan akan terus mengetahui identitas budayanya melalui permainan tradisional tersebut tanpa harus melupakan perkembangan teknologi. Artinya, harus ada keseimbangan antara permainan tradisional dengan permainan modern.
"Kita selalu memperkenalkan permainan tradisional Minangkabau kepada anak-anak, melalui berbagai festival dan permainan anak tradisional yang digelar setiap tahun. Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari pekan budaya yang menampilakn sejumlah alat permainan anak-anak. Bahkan, kita juga menggelar festival permainan anak-anak yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar," kata Kepala Museum Adityawarman Sumbar, Usria Dhavida kepada SP di Padang, Sabtu (13/4). Hal ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. Sehingga mereka mengetahui jenis-jenis permainan tradisional yang ada di daerahnya. Upaya itu juga merupakan bentuk antisipasi agar anak-anak tidak kehilangan jati dirinya sebagai anak daerah yang memiliki kekhasan budaya dan permainan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Syafrizal mengatakan, saat ini pemerintah telah memasukkan pameran festival permainan anak sebagai kalender pariwisata yang akan dilaksanakan Juli 2008 mendatang. Hanya saja, dari pihaknya saat ini memang belum memiliki agenda mingguan tentang permainan anak tradisional. "Untuk saat ini kita baru memiliki pargelaran seni budaya yang diadakan tiap malam minggu di Taman Budaya Padang. Kegiatan ini kita namakan dengan acara galanggang siliah baganti," katanya.
Cermin Watak Bangsa
Permainan tradisional yang saat ini mulai langka ditemukan, menurut Psikolog Anak dari Universitas Negeri Padang (UNP), Dr Marjohan MPd merupakan imbas dari kemajuan globalisasi. Bentuk-bentuk permainan tradisional, merupakan cerminan perilaku dan watak bangsa.
"Permainan tradisional merupakan permainan yang lahir dari kultur asli Indonesia. Bahkan di beberapa daerah, seperti di Sumbar, permainan-permainan tersebut, malah turut membentuk watak dan karakter masyarakatnya," katanya kepada SP, Senin (14/4) di Padang.
Sosiolog UNP lainnya, Erianjoni menyatakan, bentuk-bentuk permainan yang mulai hilang tersebut turut serta membuat anak-anak menjadi individualistis. Ini tidak lepas dari sifat permainan tradisional yang lebih banyak mengajak pada pembentukan nilai-nilai.
"Umumnya, permainan tradisional senantiasa mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan kebersamaan. Di dalamnya terdapat kekuatan interaksi yang sangat tinggi. Sementara permainan impor, lebih banyak mengajarkan keindividualistisan. Karena itu, membudayakan permainan tradisional kepada anak merupakan langkah positif yang harus terus dikembangkan," tukasnya. [BO/N-4]
Sumber: Suara Pembaruan, Selasa, 15 April 2008
1 comment:
Artikel di blog ini bagus dan berguna bagi para pembaca. Agar lebih populer, Anda bisa mempromosikan artikel Anda di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersediaa plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/seni_budaya/pemerintah_perkenalkan_permainan_tradisional_melalui_festival/
Post a Comment