Blitar, Kompas - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Sabtu (26/4), mengunjungi rumah keluarga besar proklamator Republik Indonesia Soekarno di Jalan Sultan Agung, Kota Blitar.
Mennegpora datang bersama sejumlah artis seperti Pong Harjatmo, Yati Octavia, Eksanti, Berliana Febrianti, Fuad Baradja, serta pejabat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
Adhyaksa Dault mengatakan, tujuan kunjungan ke rumah keluarga Bung Karno adalah untuk melihat langsung kondisi rumah yang biasa disebut Istana Gebang. Rumah yang sekaligus museum dan gedung kesenian rakyat itu belakangan menjadi polemik terkait wacana penjualan oleh para ahli warisnya.
Menggalang dana
Mennegpora bersama sejumlah artis siap melakukan penggalangan dana untuk membeli rumah tersebut agar tidak jatuh ke tangan pihak asing. Selanjutnya, rumah bernilai sejarah tinggi itu akan diserahkan kepada negara.
”Tahun ini adalah 100 tahun kebangkitan nasional. Kalau rumah ini sampai dibeli oleh bangsa lain, hancur kita. Ini rumah proklamator kita,” ujarnya.
Adhyaksa juga bertemu Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat untuk meminta kejelasan status rumah milik Soekarmini Wardoyo yang merupakan kakak kandung Bung Karno itu.
Soal harga yang ditawarkan, Adhyaksa berharap tidak terlalu mahal atau sesuai dengan harga yang berlaku dan wajar sebab tujuan pembelian rumah itu bukan untuk kepentingan pribadi melainkan menyelamatkan aset bangsa.
Terlalu mahal
Wali Kota Blitar Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana menghimpun dana untuk membantu membeli rumah keluarga Bung Karno. Akan tetapi, prosesnya harus jelas dan transparan serta bisa dipertanggungjawabkan.
Menurut Djarot, harga yang ditawarkan oleh pihak ahli waris sebesar Rp 50 miliar terlalu mahal. Menurut kajian Pemkot Blitar, berdasarkan harga tanah di lokasi tersebut serta kelayakan bangunan, nilai rumah itu Rp 20 miliar. (NIK)
Sumber: Kompas, Senin, 28 April 2008
No comments:
Post a Comment