Sunday, May 17, 2009

Mengolok-olok Kemiskinan

-- Silvester Petara Hurit*

REALITAS kompleks kemiskinan diperkarakan di pentas "Tengul" karya Arifin C. Noer produksi Komunitas Seni CCL di Gedung Kesenian Dewi Asri STSI Bandung, Selasa-Rabu (5-6/05/09). Sebagai lakon, "Tengul" (1973) memang menyimpan pesimisme terhadap realitas akut kemiskinan. Pembauran mimpi, dongeng, dan kenyataan mencuatkan daya cekam yang getir, dramatis, dan puitik. Irama dan suasana keperihan, kekonyolan-kekonyolan pahit diracik secara piawai oleh Arifin. Membuat wajah dan problem kemiskinan tampak lebih bergidik.

Di tangan sutradara Iman Soleh, lakon tersebut dipanggungkan secara lebih dekat, ringan, dan cair. Penuh olok dan tawa. Menertawakan orang miskin dalam kubangan keterpurukannya. Orang miskin adalah objek mainan, olok-olok, kenikmatan sekaligus barang dagangan.

Para bandar bertubuh gembol (Abu Dzar, Dherri, Fajar Gultom) dengan tertawanya yang mengguncang-guncang memperlihatkan wajah kekuasaan, kepongahan, serta penggelembungan akibat kerakusan melahap nikmat dari keberlimpahan materi. Di sisi lain, tampak manusia-manusia lusuh (Acong, Jhon, Rizki Riscika, Yadi, Koi) dengan igauan komat-kamit doa, harapan, dan mimpi-mimpi konyolnya.

Orang miskin dijadikan bahan tertawaan. Mimpinya bisa selangit tapi struktur merantai dan mencekiknya. Hak-hak bagi penghidupan yang layak telah direbut darinya. Disepak sana-sini oleh kaki tangan para mandor (Ilham). Dalam keadaan depresif, mereka menghablur ke dunia judi. Bermimpi untuk kaya dalam seketika lantas memperjudikan nasibnya. Ironis juga bahwa dalam kenyataan seperti itu, ada orang-orang miskin yang digaji, dimanfaatkan untuk menindas sesama kaumnya yang miskin.

Orang miskin dan kemiskinan jadi bisnis menggiurkan para pengusaha togel. Orang miskin dibuat lapar dan tak berdaya. Agar mudah diperdaya dan diperjudikan. Ideal hidupnya dihancurkan. Korep (Peri Sandi) yang percaya pada hidup sederhana pada akhirnya terseret masuk dalam pusaran dunia judi. Dipengaruhi oleh keinginan Turah istrinya untuk menjadi kaya. Segala yang tersisa habis dijual demi taruhan judi.

Setelah tak ada yang bisa dijual, Turah (Anita Bintang) dalam wajah dan suara manis seolah tanpa dosa menjajakan kehormatannya. Mendengar istrinya melacurkan diri, ia hanya mengerang marah. Berteriak dengan sekuat usaha tanpa suara yang terlontar keluar. Ia menelan suaranya sendiri. Orang miskin seperti Korep tidak lagi punya suara.

Turah tidak bisa dipersalahkan sepenuhnya. Ia korban dari pandangan dunia yang menempatkan kekayaan materi sebagai ideal hidup. Subjek manusia telah lenyap oleh objek, tatanan, dan permainan hidup yang diciptakan oleh segelintir elite penguasa. Objek menelan keutuhan subjek manusia, memproduksi dan merebut hasrat manusia. Manusia hanya jadi subjek pasif yang rapuh dalam medan kekuasaan objek-objek.

Korep terus terpuruk. Terlilit dalam kekalahan depresif yang mencabik-cabik kesadaran dan integritas kemanusiaannya. Lantas menempuh jalan bernanah. Meraih kekayaan dengan mengorbankan para istrinya. Perkawinan bersanding dengan prosesi kematian. Empat belas tahun, empat belas istri yang menghuni peti mati. Manusia dan hidupnya hanya jadi syarat, pelayan, dan budak objek materi.

Kemiskinan materi bisa membawa kehancuran moral dan spiritual (metafisik) jika tidak ada pijakan dan arah pandang religius dan falsafi yang kuat dalam menggeluti suka-duka dan pahit-getirnya hidup. Itulah potret kompleksitas realitas kemiskinan di negeri ini dalam garis nasib Korep dan Turah.

Bahkan justru kemiskinan berada di titik nadirnya ketika Korep menjadi kaya. Orang kaya sesungguhnya miskin kalau terasing dari diri, lingkungan, dan sesamanya, ketika kekayaan menjajah kemerdekaan, kehangatan. dan relasi interpersonalnya yang khas manusia. Merampas kemurnian dan kesederhanaan hidupnya.

**

PERTUNJUKAN merupakan sajian olok-olok terhadap orang miskin. Setting, musik, dan terutama pilihan kostum keseharian masyarakat kecil membuat pertunjukan yang berdurasi kurang-lebih 85 menit ini berwajah "orang kecil". Orang kecil menertawakan nasib dan mimpi-mimpinya sendiri. Soal orang miskin (orang kecil) diperkarakan, diparodikan dalam gaya dan suasana orang kecil pula.

Upaya mendekatkan pertunjukan pada konteks yang aktual dan dikenal, dalam gaya yang lebih akrab dan cair menjadi sajian hiburan yang memikat. Namun, pilihan seperti ini agak mengabaikan ruang dan jarak refleksi tentang kekelaman dan kekonyolan getir berikut suasana dan irama tragis yang diusungnya. Realitas kemiskinan yang bertukar tempat, kadang berimpit dan baur secara pekat antara kenyataan dan bukan-kenyataan seakan didekat-dekatkan menjadi kenyataan yang dikenal dalam pertunjukan "Tengul" kali ini.

Kendati demikian, akhir pertunjukan menjadi bingkai konklusif yang tragis. Korep dan Turah bercanda mesra dalam kepolosan layaknya anak-anak. Berpayung di bawah langit, keduanya menemukan otentisitas dan nilai eksistensial dirinya, cinta dan kebahagiaan asali, justru dalam ketelanjangan tanpa kontaminasi kepemilikan dan ilusi materi. Di saat itulah sang waktu merebut Turah dari hidup dan kebersamaannya. Orang miskin seakan tidak punya waktu. Lebih tepatnya, waktu tidak berpihak padanya. Karena kemiskinan materi membawa serta kemiskinan moral dan spiritual, merebut nilai dan makna dari hidupnya, bahkan hidupnya sendiri pun tak sepenuhnya jadi milik dirinya.***

* Silvester Petara Hurit, esais, pengamat seni pertunjukan.

Sumber: Khazanah, Pikiran Rakyat, Minggu, 17 Mei 2009

1 comment:

pak muliadi said...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل