-- Sjifa Amori
SIHAR Ramses Simatupang mengumpulkan sajak-sajak yang ditulis dan dibacakan semenjak tahun 1992 hingga 2009 dalam buku Manifesto. Karya tersebut merupakan karya yang lahir di masa pemerintahan yang berbeda.
“Membaca sajak Sihar Ramses Simatupang seakan kita diajak merenungkan secuplik-penggal sejarah di negeri ini,” kata Ketua Badan Pengurus Yayasan LBH Indonesia, A. Patra M. Zen, dalam kata pengantar Manifesto.
Selama perjalanan waktu, penyair menjadi bagian dari proses kebangsaan termasuk sisi kehidupan sosial dan politik di negeri ini. Penyair tetap terfokus pada kehidupan bermasyarakat diolah dengan estetika dan gaya bahasa.
Buku Manifesto disoalisasikan ke masyarakat umum melalui diskusi di beberapa tempat, seperti Universitas Pakuan Bogor Rabu (20/5) dengan pembicara Cunong Nunuk Suraja dan Aam Nurjaman, Aula Student Centre di Universitas Islam Negeri Minggu (25/5), Toko Buku Ultimus, Bandung, Selasa (26/5) dengan pembicara Matdon, dan Universitas Ibnu Khaldun di Fakultas Sastra Inggris, Bogor, Sabtu (30/5) dengan pembicara Juni Eka Prihatini, serta bincang-bincang dengan penyair.
Grand Launching buku Manifesto diselenggarakan di Pusat Dokumentasi HB Jassin, pada Jumat (22/5) pukul 16.00 WIB dengan pembicara Rahmat Ali dan Yonathan Rahardjo dimoderatori Juni Eka Prihatini, serta Pelafalan Puisi oleh A. Badri AQ.T.
Sumber: Jurnal Nasional, Minggu, 24 Mei 2009
No comments:
Post a Comment