Saturday, September 05, 2009

Soal Tari Pendet, Malaysia Salahkan 'Discovery Channel'

KUALA LUMPUR (Lampost): Malaysia akan mencari solusi untuk menenangkan kemarahan di Indonesia sehubungan kasus tari Pendet. Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim mengatakan kesalahan tersebut merupakan kesalahan TV kabel Discovery Channel.

Hal itu dikatakan Menteri Rais Yatim, di Kuala Lumpur, Jumat (4-9), seperti dilansir kantor berita AP. Sebab, katanya, Discovery Channel-lah yang memproduksi klip video berdurasi 30 detik tersebut dalam rangka promosi Enigmatic Malaysia.

Sementara itu, pihak Discovery Network Asia-Pacific menyatakan penyesalannya telah menggunakan gambar penari Bali. "Kini klip video promosi tersebut telah dihentikan penayangannya dari seluruh media," ujar pihak Discovery seraya menjelaskan tidak adanya maksud lain apa pun dari penggunaan gambar tersebut.

Rais Yatim menambahkan bahwa klip video tersebut tidak digunakan untuk tujuan lain apa pun, termasuk pembuatan film oleh para produser di Malaysia. "Sehingga tidak lagi perlu adanya perdebatan di publik atau pun sikap emosional," ujar Rais.

Ketegangan antara Malaysia dan Indonesia muncul setelah Indonesia meyakini Malaysia mengklaim tari Pendet-nya. Bahkan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik menyatakan telah mengirimkan surat protes kepada Malaysia. Dasar protes tersebut adalah terdapatnya perjanjian pada 2007 di antara kedua negara untuk saling menghargai kebudayaan masing-masing.

Kementerian Penerangan dan Kebudayaan Malaysia telah menerima nota protes dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia Jero Wacik yang disampaikan melalui Dubes RI untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, di Kuala Lumpur, Kamis (3-9). "Saya baru serahkan nota protes ke Menteri Rais Yatim. Masih ada satu surat lagi untuk Kementerian Pelancongan Malaysia, belum diserahkan karena belum ada waktu untuk bisa bertemu," kata Da'i di sela-sela buka puasa bersama dengan sekitar 400 TKI di KBRI, Kuala Lumpur, Kamis sore itu.

Tak Terulang

Dalam pembicaraan dengan Rais Yatim, mantan Kapolri itu mengajak Rais Yatim membicarakan agar ke depan keributan dua negara bertetangga dan serumpun ini soal klaim dan tuduhan mencuri kebudayaan tidak lagi terulang.

Pada kesempatan itu, Menteri Kebudayaan Malaysia menanyakan tentang pers Indonesia yang selalu provokatif dan menanamkan kebencian terhadap Malaysia. Malaysia, seperti yang diungkapkan Rais Yatim, berkeinginan untuk mengundang pers Indonesia ke Malaysia agar bisa melihat persoalan dalam perspektif yang lebih netral.

Dubes RI mengatakan sudah ada rencana untuk membuat dialog antarmedia kedua negara, dan selanjutnya saling melakukan kunjungan balasan. "Usahakan upaya itu dipercepat lagi," ujar Rais Yatim.

Utusan Menbudpar Ketut Wiryadinata minggu lalu membawa nota protes Indonesia untuk Menteri Pelancongan dan Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia terkait gambar penari Pendet Bali dalam iklan promosi pariwisata Malaysia Enigmatic Malaysia yang ditayangkan Discovery Channel.

Pers dan pemerintah Indonesia kemudian menuduh bahwa Malaysia mengklaim tari Pendet Bali sebagai kesenian atau kebudayaan negeri jiran itu. n MI/K-3

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 5 September 2009

No comments: