[JAKARTA] Sejumlah penyair, pemusik, dan seniman kembali mengadakan malam seni dalam gelaran Sastra Reboan yang didedikasikan untuk mengenang sosok almarhum WS Rendra.
Dalam acara yang sekaligus ditujukan untuk mengangkat kembali jiwa dari karya-karya "Sang Burung Merak" tersebut juga terlihat beberapa tokoh yang selama ini lebih banyak berkecimpung di bidang hukum, seperti anggota Dewan Pengawas Lembaga Hukum Indonesia Todung Mulya Lubis, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqi, dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Teten Masduki.
Paguyuban Sastra Rabu Malam yang secara rutin melaksanakan Sastra Reboan setiap akhir bulannya, bekerja sama dengan pasar malam dan gerakan solidaritas Cinta Indonesia Cinta KPK, menampilkan berbagai macam bentuk improvisasi dalam mengekspresikan interpretasi terhadap karya Rendra, berlokasi di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta, Rabu (9/9).
Pengamat musik Denny Sakrie di sela penyampaian testimoninya atas almarhum yang akrab disapa Willy tersebut berujar, "Sungguh sangat disayangkan, sosok pahlawan budaya seperti mas Willy tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Sementara Mbah Surip mendapatkan antusiasme hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono".
Hal serupa juga disampaikan oleh Jimly, yang pada kesempapatan tersebut menyatakan bahwa sebelum sang budayawan tersebut meninggal dunia, dirinya sempat merekomendasikan Rendra untuk diberikan penghargaan honoris causa dalam ilmu hukum dan tata negara di Universitas Hasanuddin, Makassar.
"Saya sudah pernah mengatakan ini, bahwa beliau sungguh sosok yang luar biasa setia dalam menekuni bidangnya. Ketika saya sempat berbincang mengenai kajian tentang hukum adat yang dilihat dari kaca mata ketatanegaraan, dengan sangat fasihnya beliau memaparkan segala detailnya," ujar Jimly.
Selain membacakan sejumlah karya puisi, syair, dan prosa, sejumlah grup band menggubah syair milik Rendra menjadi sebuah lagu. Contohnya, band Tika & The Dissidents yang membawakan puisi berjudul Blues Untuk Bonnie dalam irama musik blues progresif.
Di akhir acara, penyanyi Glenn Fredly menyanyikan dua buah lagu miliknya, yang menurut pengakuannya mendapat inspirasi dari sang almarhum, salah satunya adalah Kesaksian.
"Memang saya tidak mengenal secara langsung sosok beliau. Tapi, kehebatan karya-karyannya cukup berpengaruh pada musik saya. Dan, semangat nasionalisme yang selalu dikibarkannya membuat saya kembali mencoba memandang Indonesia dari kacamata para pemuda di tanah timur Indonesia," ujarnya. [DDS/F-4]
Sumber: Suara Pembaruan, Jumat, 11 September 2009
No comments:
Post a Comment