Gianyar, Kompas - Ubud merupakan salah satu lokasi pariwisata di Kabupaten Gianyar, Bali, yang berkembang sejak tahun 1930-an. Pengembangannya dipelopori oleh Kerajaan Puri Ubud dengan sistem pariwisata budaya. Sistem pariwisata tersebut terbukti ampuh memberdayakan masyarakat tanpa meninggalkan budaya asli.
Hermawan Kartajaya, pakar marketing, mengatakan bahwa Ubud bisa berkembang dan bertahan dengan budaya lokalnya bersama budaya modern. ”Ini berkembang dengan pengelolaan marketing spiritual dan bisa menjadi contoh daerah lain di Indonesia,” kata Hermawan pada peluncuran buku Ubud The Spirit of Bali, di Pura Agung Saren, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (5/9) malam.
CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo mengatakan, buku tersebut bisa menjadi panduan bagi daerah lain dan pembelajaran mengenai pengelolaan marketing spiritual.
Nia Niscaya, Direktur MICE Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, mendukung pengembangan pariwisata budaya dengan pengelolaan marketing spiritual. Menurutnya, pengelolaan marketing spiritual tersebut membantu promosi pariwisata Indonesia. Hal itu bertujuan agar pariwisata Indonesia tidak hanya mengandalkan keindahan alam.
”Adanya marketing spiritual dengan contohnya di Ubud mampu menjadikan budaya tetap utama di samping keindahan alam,” lanjutnya.
Selain meluncurkan buku, Hermawan juga menjembatani pembangunan museum marketing dunia Philip Kotler. Rencananya, museum ini akan dibuka pada 27 Mei 2011 bersamaan dengan ulang tahun Philip Kotler yang ke-80 tahun. ”Ini akan menjadi museum pertama di dunia,” kata Hermawan.
Rencananya, museum tersebut berisi cerita-cerita marketing pengusaha-pengusaha sukses sedunia. (AYS)
Sumber: Kompas, Senin, 7 September 2009
No comments:
Post a Comment