Monday, September 14, 2009

Batik, Ikon Budaya Bangsa

[BOGOR] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh rakyat Indonesia mengenakan batik pada 2 Oktober mendatang. Hal ini dilakukan untuk merayakan diterimanya batik sebagai warisan budaya tak benda dan ikon budaya bangsa Indonesia yang diakui oleh lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa UNESCO. Peresmian batik sebagai warisan budaya tak benda akan dilakukan UNESCO pada 28 September sampai 2 Oktober 2009.

"Batik dianggap sebagai ikon budaya bangsa yang memiliki keunikan, yang memiliki simbol, memiliki filosofi yang mendalam, yang mencakup siklus kehidupan manusia yang diajukan oleh Indonesia sebagai warisan budaya tak benda dari kemanusiaan. Ini penting. Kata kemanusiaan saya tekankan, karena ini akan menyangkut bukan hanya Indonesia, tetapi juga bahwa batik dianggap sebagai budaya bangsa yang asalnya dari Indonesia dan diakui sebagai satu representasi dari budaya tak benda dari kemanusiaan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie kepada wartawan di Istana Bogor, baru-baru ini setelah mengikuti rapat kabinet terbatas yang dimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada kesempatan itu, dia didampingi oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Aburizal Bakrie menjelaskan, batik adalah kain tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya, dan termasuk kerajinan tradisional turun-temurun. Dalam merangkum penilaian terhadap batik, UNESCO mengajukan beberapa pertanyaan, seperti apakah batik yang dihasilkan secara turun-temurun itu berasal dari Indonesia, dan apakah di Indonesia ada masyarakat batik?

Berdasarkan fakta seperti itu, batik telah disetujui untuk menjadi satu warisan budaya tak benda warisan manusia dari UNESCO. "Insya Allah peresmiannya akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai 2 Oktober di Abu Dhabi. Kami sudah diberitahukan bahwa batik diakui sebagai satu warisan dunia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Jero Wacik menambahkan, pemerintah akan terus memperjuangkan satu per satu, karya budaya bangsa diterima UNESCO sebagai warisan budaya bangsa. "Pada tahun 2003, UNESCO sudah mengakui wayang sebagai warisan budaya tak benda. Kita sudah mendapatkan sertifikatnya. Kemudian, keris juga sudah menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia. Yang berikutnya sedang dimasukkan sekarang adalah angklung," ujar Jero Wacik sambil menunjuk sertifikat wayang dan keris yang sudah diakui UNESCO tersebut. Selain itu, kata dia, pemerintah masih menginventarisasi kekayaan budaya lainnya yang akan didaftarkan ke UNESCO. [A-21]

Sumber: Suara Pembaruan, Senin, 14 September 2009

No comments: