Jakarta, Kompas - Pendidikan yang dijalankan saat ini masih mengutamakan keunggulan akademik yang mendahulukan pengembangan kecerdasan logika. Akibatnya, potensi jenis kecerdasan anak lainnya yang juga dibutuhkan dalam kehidupan mereka nantinya tidak berkembang dengan optimal.
Kurikulum yang ada saat ini justru menjejali anak-anak dengan banyak mata pelajaran yang belum tentu relevan dengan kehidupan. Akibatnya, pembelajaran di sekolah tidak memberikan ruang untuk mendukung tumbuhnya nilai-nilai positif di dalam diri anak.
”Sistem pendidikan saat ini masih berfokus pada pengembangan satu kecerdasan saja, terutama kecerdasan logika dan matematika. Padahal, banyak kecerdasan lain yang perlu dikembangkan dalam diri anak. Kita mesti mampu membentuk anak-anak cerdas yang berkarakter baik,” kata Sudamekh AWS, Presiden Direktur Central-Sevilla School yang juga Presiden Direktur Garuda Food, dalam acara peringatan delapan tahun berdirinya Central-Sevilla School di Jakarta, Rabu (6/10). Sekolah ini, antara lain, juga digagas almarhum Nurcholish Madjid.
Menurut Sudamekh, pendidikan yang dapat membentuk karakter siswa itu dapat digabungkan dalam semua mata pelajaran di sekolah. Untuk itu, terutama para guru, perlu disiapkan dengan baik agar dapat mengembangkan nilai-nilai yang baik dalam diri siswa.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, guru memiliki peran paling penting dalam menjalankan pendidikan karakter di sekolah. Penyampaiannya harus dengan cara yang tak konvensional. Tantangannya adalah bagaimana guru menciptakan suasana belajar yang kondusif, sesuai dengan kondisi anak-anak yang berbeda-beda dan membuat siswa aktif. (ELN)
Sumber: Kompas, Kamis, 7 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment