Pengelolaan Candi Akan Dibahas
SLEMAN, KOMPAS - Struktur candi kuno yang ditemukan di kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta makin jelas terungkap. Candi peninggalan Mataram Kuno abad IX-X itu memiliki struktur unik yang tidak ditemukan di candi-candi lain karena berupa kombinasi dari batu dan kayu.
Dari penggalian sejak pertengahan Desember 2009, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta telah mengungkap 30-40 persen dari keseluruhan kompleks candi. Bangunan utama candi berukuran 6 x 6 meter dan satu candi perwara (pendamping) berukuran 4 x 6 meter telah terungkap.
Arca Ganesha dan lingga-yoni juga telah ditemukan di dalam candi utama dan sebuah lapik (tempat sesaji dari batu) di candi perwara. Beberapa relief di dinding candi serta 12 alas tiang dari batu berbentuk bulatan juga telah terlihat.
Direktur Peninggalan Purbakala Junus Satrio Atmodjo yang meninjau lokasi penggalian, Minggu (3/1), mengatakan, alas-alas batu yang ditemukan itu menunjukkan bangunan candi utama memiliki atap, yang kemungkinan besar ditopang tiang kayu.
”Jadi, candi ini dibangun dari kombinasi batu dan kayu. Belum ada candi yang ditemukan memiliki struktur seperti ini,” kata Junus.
Meskipun demikian, ia belum berani menyatakan bahwa hal itu membuktikan candi Hindu ini berasal dari masa yang lebih tua daripada candi-candi lain yang telah ditemukan. ”Bisa saja memang gaya arsitekturnya seperti itu atau karena alasan lain. Itu masih harus dibuktikan melalui penelitian,” katanya.
Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Hari Untoro Drajad mengatakan, pemerintah siap membiayai pengungkapan total candi itu.
Mengenai pengelolaan candi itu di kemudian hari, Hari mengatakan akan mendiskusikan dengan UII sebagai pemilik lahan, termasuk kompensasi atas dibatalkannya rencana pembangunan perpustakaan yang tadinya akan dibangun di lokasi penemuan candi itu.
Wakil Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, Kabupaten Sleman akan memberikan penghargaan kepada penemu candi itu. Penghargaan itu akan berbentuk piagam dan uang tali kasih. (ENG)
Sumber: Kompas, Senin, 4 Januari 2010
No comments:
Post a Comment