Washington DC, Kompas - Sebanyak 22 kain batik koleksi ibunda Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Ny Ann Dunham, dipamerkan di Museum Textile Washington DC, 9-23 Agustus 2009. Pameran ini puncak dari serangkaian pameran yang telah diadakan di beberapa kota di Amerika Serikat.
Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Sudjadnan Parnohadiningrat mengatakan, selain untuk mempererat hubungan Indonesia-Amerika, pameran ini juga merupakan promosi terhadap batik sebagai milik budaya Indonesia. ”Batik bukan sekadar tekstil, lebih dari itu. Batik merupakan nilai-nilai sosial, budaya, dan merupakan produk budaya sejak berabad-abad lalu,” kata Sudjadnan dalam jumpa pers di Hotel Mandarin, Washington DC. Hadir dalam jumpa pers, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Muhammad Lutfi.
Pameran pertama diadakan di Chicago pada Mei lalu, di Los Angeles pada Juni, dan New York pada Juli 2009. Menurut rencana, koleksi batik milik Ann Dunham akan dipamerkan pula di Jakarta bersamaan dengan kunjungan Presiden Barack Obama pada November 2009.
Sekitar 500 hadirin menyaksikan malam budaya yang diberi tajuk ”Enchanting Indonesia”, termasuk di antaranya Maya Soetoro Ng, adik Presiden Barack Obama selaku ahli waris dari batik-batik milik ibunya, Nyonya Ann Dunham. Ketika meninggal pada tahun 1995, Ny Ann Dunham meninggalkan sekitar 100 kain batik, yang dia kumpulkan ketika berada di Indonesia pada tahun 1970-an hingga 1980-an.
Dimeriahkan pergelaran busana karya perancang Priyo Octaviano dan Sebastian Gunawan, tari lilin, tari saman, dan angklung Daeng Udjo, malam kebudayaan Indonesia mampu menahan hadirin duduk hingga tiga jam lebih. Hadirin terdiri dari para pengusaha, peminat seni dan budaya, akademisi, serta sejumlah diplomat. (RET)
Sumber: Kompas, Senin, 10 Agustus 2009
No comments:
Post a Comment