Solo, Kompas - Solo International Performing Art yang digelar sejak Jumat hingga Minggu (9/8) di Pamedan Mangkunegaran, Solo, disambut antusiasme publik. Festival yang setiap malam menampilkan lima nomor pertunjukan tari, musik, dan teater ini disaksikan sekitar 6.000 penonton.
Senin malam ini Solo International Performing Art (SIPA) 2009 akan berakhir.
Semalam delegasi dari luar negeri adalah Faturrahman dari Singapura, menyajikan tari zapin yang dibawakan delapan penari. Faturrahman menggantikan kelompok Opera China yang batal datang akibat travel warning dari Pemerintah Singapura.
Delegasi dari Filipina semalam juga batal tampil karena, menurut Ketua Panitia SIPA Ira Kusumorasri, kelompok keseniannya tak bisa dihubungi. Semalam juga tampil pergelaran musik kelompok Memet Chairul Slamet dan The Gadon Mataram dari Yogyakarta serta pergelaran tari oleh Kelompok Seni Sumedang (Jawa Barat).
Setiap hari SIPA menggelar berbagai pertunjukan seni, seperti tari, musik, dan teater, dari kelompok-kelompok, baik dari dalam maupun luar negeri. Delegasi dari luar negeri yang dijadwalkan tampil antara lain Luo Chao-yun’s Music Company dari Taiwan, paduan suara Korean Choir Performance dari Korea, Kito Siopo dari Jepang, Lixse Aguilar dari Venezuela, juga dari Denmark. Sejumlah seniman dalam negeri yang dijadwalkan tampil antara lain Solo Dance Studio pimpinan Eko Supriyanto, wayang suket Slamet Gundono, Kelompok Sahita Solo, pemusik Otto Sidharta dari Jakarta, Atas Bumi Bawah Langit dari Muntilan, Sendratasik dari Universitas Negeri Surabaya, Martion dari Sumatera Barat, dan The Gadon Mataram dari Yogyakarta.
Jawab keraguan
Banyaknya jumlah penonton yang menyaksikan SIPA setiap malam menjawab keraguan beberapa kalangan. Warga berbondong-bondong mendatangi panggung terbuka di muka Pura Mangkunegaran. Sebagian besar penonton mendapat tempat duduk yang disediakan, sedangkan penonton yang lain terpaksa berdiri.
Wali Kota Solo Joko Widodo, mengatakan, sejak awal dirinya optimistis SIPA akan berhasil. Penyelenggaraan SIPA makin memperkuat identitas Kota Solo sebagai kota budaya.
Kantor Pos Besar Solo menyampaikan apresiasi melalui penerbitan prangko khusus SIPA. Kepala Kantor Pos Besar Solo Ari Suparnoto mengatakan bahwa perangko bergambar maskot SIPA 2009 tersebut bernilai Rp 1.500. (ASA)
Sumber: Kompas, Senin, 10 Agustus 2009
No comments:
Post a Comment