Saturday, August 15, 2009

[Buku] Lim Sing Meij, Wanita Tionghoa Melepas Kungkungan Tradisi

Judul:
Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa: Sebuah Kajian Pasca Kolonial
Penulis:
Lim Sing Meij
Kata Pengantar:
Prof Dr Sulistyo Irianto
Penerbit:
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2009
Edisi pertama:
Juli 2009
Tebal:
230 hlm


"WANITA dijajah pria sejak dulu". Sebuah lirik lagu "Sabda Alam" karya komponis Ismail Marzuki ini, sepertinya menempatkan posisi wanita atau kaum perempuan dinomorduakan.

Sebut saja, perempuan dalam keluarga Tionghoa dengan budaya patriarki yang sering menghambat kemajuan mereka. Meski pun dalam lingkungan masyarakat mereka cukup berperan.

Dalam buku ini digambarkan bagaimana identitas perempuan Tionghoa berproses dalam perubahan. Pada awalnya, mereka terkungkung dalam budaya patriarki yang sangat tua dan berkuasa, dan menyebabkan ketiadaan otonomi atas diri sendiri, dan melahirkan kekerasan budaya.

Kemudian, mereka memasuki budaya transisi. Meski masih terkungkung dalam lingkup budaya keluarga tradisional, tetapi di antaranya sudah bisa berperan aktif dalam ruang-ruang yang tersedia bagi masyarakat keturunan Tionghoa, yaitu dalam bidang ekonomi.

Dalam perkembangan zaman, mereka melepaskan diri dari atribut tradisional sebagai perempuan Tionghoa dalam ruang privat keluarga. Atau bila di wilayah publik, mereka ke luar dari ruang-ruang bisnis keluarga tradisional, menikmati pendidikan tinggi. Mereka menjadi perempuan yang memasuki berbagai profesi baru dan modern sebagai akuntan, notaris, ilmuwan, aktivis hak asasi manusia, dokter, bahkan menteri.

Buku setebal 230 halaman ini, merupakan disertasi Lim Sing Meij untuk S3 Jurusan Sosiologi FISIP UI, Desember 2008. Penelitian yang dilakukan peneliti Pusat Kajian Wanita dan Jender Universitas Indonesia ini termasuk cepat selama tujuh semester. Di samping riset lapangan, didukung sebanyak 194 daftar pustaka, 40 artikel jurnal, 6 artikel on-line dan 6 artikel lainnya. (Susianna)

Sumber: Suara Karya, Sabtu, 15 Agustus 2009

No comments: