SELAIN menulis, wartawan senior Rosihan Anwar (87) ternyata juga memiliki perhatian pada dunia film. Hal itu ia tunjukkan dengan selalu hadir pada setiap acara selamatan produksi film yang digelar Rapi Films pada awal produksi.
Rosihan Anwar (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)
”Saya ini, waktu zaman Jepang, pernah main film jadi raja jin. Saya lumayan percaya diri, lho, buat main film,” kata Rosihan saat selamatan produksi film berjudul Taring.
Film yang memulai pengambilan gambarnya pada 17 Februari ini didoakan Rosihan bisa laris. ”Kehadiran saya pada acara selamatan ini ada magic-nya, lho. Kalau saya datang, filmnya selalu laku. Insya Allah film karya Rizal Mantovani ini laku. Tadinya saya bingung, Mantovani zaman dulu, kan, penyanyi, ya? Mantovani yang sekarang ini sutradara film, he-he,” kata Rosihan.
”Saya ini oleh wartawan Sabam Siagian selalu disebut sebagai wartawan senior. Mau tahu kenapa saya disebut begitu? Itu karena faktor umur saya... ha-ha-ha,” kata Rosihan yang mengawali kariernya sebagai wartawan surat kabar Asia Raya pada masa pendudukan Jepang tahun 1943-1945.
Ia pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Siasat dan Pedoman. Namun, tahun 1961 harian Pedoman dibredel Presiden Soekarno. Orde Baru pernah menganugerahinya Bintang Mahaputra III, tetapi Presiden Soeharto pun akhirnya menutup Pedoman pada 1974.(LOK)
Sumber: Kompas, Kamis, 18 Februari 2010
No comments:
Post a Comment