Sunday, February 07, 2010

Edukasi: Agar Museum Menyenangkan

TIDAK mudah memang mendekatkan museum kepada masyarakat. Menurut Kartum Setiawan dari Komunitas Jelajah Budaya, salah satu komunitas yang gencar mengajak generasi muda berkunjung ke museum, orang enggan datang ke museum karena kemasannya kurang menarik.

Pengunjung yang datang ke museum merasa punya jarak dengan koleksi yang dipajang di museum. ”Mereka kurang bersemangat karena tidak bisa merasakan pengalaman pada masa lalu,” kata Kartum.

Karena itu, sekarang ini di beberapa museum mulai dibuat kegiatan yang bersifat memberikan pengalaman kepada pengunjung. Di Museum Tekstil, misalnya, pengunjung bisa merasakan pengalaman membatik dengan biaya Rp 35.000 dan hasilnya bisa dibawa pulang.

Museum Transportasi di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mengajak pengunjung masuk ke ruang kokpit pilot pesawat DC-9 buatan 1980-an milik maskapai Garuda Indonesia dengan membayar Rp 2.500. Di museum ini, pengunjung juga bisa masuk ke rangkaian gerbong kereta luar biasa yang pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946.

Ada kiat lain. Komunitas Sahabat Museum, yang berdiri sejak 2002, mengemas acara kunjungan ke museum agar menarik perhatian masyarakat. Setiap mengunjungi museum, peserta akan mendapat cerita tidak hanya tentang museum dan koleksinya, tetapi juga tentang sejarah lingkungan museum tersebut. Misalnya tentang riwayat Tanah Abang, tempat berdirinya museum tekstil.

Sahabat Museum juga mengenalkan sejarah bangsa ini dengan berjalan-jalan. Salah satunya ke Kota Tua Jakarta, Januari 2009, yang menyedot sekitar 1.000 peserta. Untuk lebih menarik perhatian, peserta komunitas ini juga selalu mendapat penganan khas daerah yang dikunjungi. Saat jalan-jalan di daerah Betawi, misalnya, mereka mendapat roti buaya, bir pletok, dan es krim Ragusa. Intinya, publik diajak akrab dengan museum untuk mengenal peradaban bangsa pada masa lalu dan merefleksikannya dalam kehidupan kekinian.

(DHF/IND/IYA)

Sumber: Kompas, Minggu, 7 Februari 2010

No comments: