Jakarta, Kompas - Benda dari langit yang menimpa rumah di Jalan Delima VI Gang 2 No 31 RT 01 RW 05 Kelurahan Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, dan merusakkan dua rumah lainnya, Kamis (29/4) sekitar pukul 16.15. Diduga benda itu merupakan materi meteorid. Hal ini disampaikan oleh Abdul Rahman dari tim peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional seusai meninjau lokasi, Jumat kemarin.
Warga membersihkan sisa ledakan dari sumber yang belum jelas asalnya di Jalan Delima VI Gang Dua No 31, Kelurahan Malakasari, Jakarta Timur, Jumat (3/4). Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengamankan debu-debu berbentuk pasir dan memastikan sumber ledakan bukan dari bahan peledak. (KOMPAS/AGUS SUSANTO)
Adapun Menteri Negara Riset dan Teknologi Suharna Surapranata memastikan, ledakan itu tidak berbahaya bagi manusia. Sebab, tidak ada penambahan jumlah radiasi di kawasan lingkungan rumah tersebut. Kepastian itu diungkapkan Suharna saat ditanya pers seusai mengikuti rapat Tim Penilai Akhir Promosi Pejabat dipimpin Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (30/4) petang.
”Saya mendapat informasi dari Kepala Badan Pengawasan Tenaga Nuklir As Natio Lasman bahwa tidak ada penambahan radiasi di lapangan. Jadi, tidak berbahaya. Informasi tidak berbahaya menurut Bapeten itu sudah diberikan kepada masyarakat melalui running teks di stasiun televisi,” ujar Suharna.
Dari kerusakan
Abdul Rahman mengatakan, kesimpulan itu didasari pada kondisi kerusakan yang terjadi di rumah milik Soedarmodjo (70). Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Rumah yang luasnya 6 x 13 meter persegi itu dihuni pensiunan swasta dan istrinya—saat kejadian rumah dalam keadaan kosong.
Salah satu sisi dinding tampak bulatan hangus berdiameter sekitar 20 sentimeter. Di dasar dinding tampak serpihan putih keabuan. ”Berdasarkan dampaknya, kerusakan diduga disebabkan oleh jatuhan benda alami bukan buatan manusia,” ujar Abdul Rahman.
Ia belum bisa memastikan benda itu meteor atau serpihan bintang. Saksi mata menyebutkan, tampak kilatan cahaya jatuh dan bunyi desingan, sebelum rumah hancur. Pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan sampel oleh tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polisi Republik Indonesia.
Hal senada disampaikan juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar, Boy Rafli Amar, ”Yang jelas benda tidak berasal dari dalam rumah, tetapi dari luar. Pemeriksaan terhadap benda itu untuk mengetahui zat apa yang terkandung masih dilakukan Labfor Mabes Polri.” (HAR/TRI/YUN)
Sumber: Kompas, Sabtu, 1 Mei 2010
No comments:
Post a Comment