KEBAHAGIAAN dan rasa syukur begitu terpancar di wajah Rosihan Anwar dan keluarga, Senin (10/5) malam di Hotel Santika, Jakarta. Puluhan tamu juga turut berbahagia dan memberikan ucapan selamat.
Wartawan senior Rosihan Anwar (kanan) berbincang dengan Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama saat peluncuran buku berjudul "Napak Tilas ke Belanda, 60 Tahun Perjalanan Wartawan KMB 1949" di Hotel Santika, Jakarta Pusat, Senin (10/5). Peluncuran buku Rosihan Anwar tersebut bersamaan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke-88. (KOMPAS / PRIYOMBODO)
Malam itu, ada dua acara sekaligus. ”Peringatan hari ulang tahun yang ke-88 tahun atau sebelas windu. Di samping itu, ulang tahun ke-63 pernikahan saya dengan Siti Zuraida binti Sanawi (86), asal Betawi,” kata Rosihan Anwar.
Dipandu August Parengkuan, sebagai pemrakarsa acara, ulang tahun ditandai peluncuran buku Napak Tilas ke Belanda (Penerbit Buku Kompas, Mei 2010) yang kemudian diserahkan kepada 8 kerabat dekat perempuan dan 8 kerabat dekat laki-laki.
Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama mengatakan, produktif adalah salah satu sosok Rosihan. Produktivitasnya sebagai wartawan bertahan sampai usia relatif panjang, sekarang 88 tahun. ”Kualitas lain dari wartawan senior ini, dan ini yang mengagumkan, adalah daya ingatnya yang luar biasa tajam. Pemikirannya yang jernih, logis, dan yang khas; sinis,” katanya.
Menurut Jakob, kreativitasnya yang begitu produktif sampai usia lanjut adalah inspirasi bagi generasi berikutnya.
Sabam Siagian menilai, Rosihan Anwar selalu peka dengan nasib rakyat biasa, rakyat miskin. ”Ia juga ingin rekan-rekan jurnalis dan generasi muda jurnalis Indonesia tetap berpegang pada idealisme,” ujarnya.
Rosihan mengakui, kesenioran dia berdasarkan umur. ”Saya 67 tahun di profesi jurnalis. Semua itu karunia Tuhan,” katanya. (NAL)
Sumber: Kompas, Selasa, 11 Mei 2010
No comments:
Post a Comment