Saturday, May 15, 2010

50 Persen Koleksi Museum di Gudang

Keterbatasan Tempat Jadi Kendala


JAKARTA, KOMPAS - Museum Nasional Indonesia saat ini memiliki koleksi sekitar 145.000 benda dari sejumlah daerah dan beragam usia. Namun, yang bisa dipamerkan kepada umum baru sekitar 50 persen. Sekitar 50 persen lainnya masih tersimpan di gudang.

Kepala Museum Nasional Retno Sulistianingsih S mengatakan, Jumat (14/5), koleksi yang tersimpan meliputi koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik dan heraldik, relik sejarah, serta etnografi dan geografi.

”Meski disimpan di museum, perawatannya juga diperhatikan,” ujar Retno.

Barang-barang yang dipamerkan hanya sekitar 50 persen, kata Retno, karena keterbatasan tempat. Mestinya, barang-barang yang tersimpan di gudang itu dipamerkan secara bergilir, seperti yang dilakukan museum- museum negara lain. Bergilirnya barang yang dipamerkan juga memberikan nuansa baru kepada pengunjung sehingga ada suasana berbeda setiap datang ke museum.

”Namun, umur koleksi juga menjadi pertimbangan sehingga jika sering dipindah-pindahkan tempat, khawatir bisa merusak koleksi museum,” kata Retno. Koleksi yang rawan rusak itu, antara lain, adalah koleksi tekstil dari sejumlah daerah Nusantara yang sudah berumur tua serta koleksi lainnya.

Beberapa waktu lalu sejumlah koleksi Museum Nasional Indonesia asal Sumatera dipamerkan di Museum Nasional Belanda di Leiden. Seusai dipamerkan di Belanda, koleksi Museum Nasional Indonesia itu dipamerkan di Singapura mulai Agustus 2010 untuk jangka waktu tiga bulan.

”Kerja sama seperti ini tidak hanya menguntungkan pihak Belanda atau Singapura, tetapi juga Indonesia karena dipromosikan di luar negeri tanpa keluar biaya dari kita. Pengalaman museum nasional asing itu akan dicobakan di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Museum Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Intan Mardiana mengatakan, pada Tahun Kunjungan Museum 2010 ini diharapkan tiap museum daerah di Indonesia mempunyai kreativitas sehingga museum menjadi lebih menarik dikunjungi berbagai kalangan. (NAL)

Sumber: Kompas, Sabtu, 15 Mei 2010

No comments: