Jakarta, Kompas - Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, seharusnya ada karya-karya besar dan peran penting yang bisa dimainkan dalam kancah internasional. Untuk menunjukkan kepemimpinan Islam di dunia, masyarakat Muslim Indonesia seharusnya menjalani kegiatan-kegiatan yang menonjol di dunia sehingga sekaligus dapat menjadi ajang dakwah.
Demikian dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat acara peluncuran buku juru dakwah dan tokoh pendidik, Dr Hj Tutty Alawiyah, yang berjudul Menggapai Panggung Dunia Kiprah dan Pengalaman Dakwah Tahun 1959-2009, Jumat (16/10) di Jakarta.
Sebagai negara dengan Muslim yang terbesar di dunia, Indonesia harus mempunyai cita-cita untuk meraih pencapaian kuat di dunia. ”Jangan hanya puas menjadi negara dengan umat Islam yang terbesar. Menghasilkan karya besar tidak mudah dan harus dicapai dengan perjuangan serta pembelajaran,” kata Jusuf Kalla.
Senada dengan pernyataan Jusuf Kalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin juga mengatakan, umat Islam Indonesia belum banyak berkiprah di dunia internasional, terutama memimpin dan menggerakkan organisasi Islam berskala internasional. Padahal dulu Indonesia pernah memiliki tokoh Islam, Dr Muhammad Natsir, yang bisa menduduki panggung dunia.
Din juga mengaku sebenarnya berharap tokoh dan para pemimpin umat Islam bisa berkiprah di dunia. Sayangnya, mereka tidak tertarik memasuki pusaran dunia Islam dan lebih sibuk masuk ke dalam politik dalam negeri.
Padahal, lanjut Din, masyarakat Indonesia memiliki banyak modal untuk berkiprah di dunia internasional. Kondisi ini, sayangnya, belum diketahui masyarakat internasional karena kurangnya ”promosi”.
”Oleh karena itu, harus menjadi agenda pada masa datang, bagaimana masyarakat Muslim Indonesia bisa berperan lebih besar pada tataran internasional,” kata Din. (LUK)
Sumber: Kompas, Sabtu, 17 Oktober 2009
No comments:
Post a Comment