FRANKFURT, KOMPAS - Pameran Buku Internasional 2009 yang berlangsung di Frankfurt, Jerman, 14-18 Oktober, berakhir Minggu (18/10) siang. Dari sisi jumlah pengunjung, pameran yang berlangsung sejak tahun 1949 di tempat yang sama seluas sekitar 5 hektar itu lebih sepi dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, dari sisi pengunjung pelaku bisnis relatif sama.
Menurut Jon Malinowsi dari kelompok gerai penerbit Amerika Serikat, dari sisi bisnis 80 persen sama seperti tahun lalu walau dari sisi pengunjung lebih sedikit. Diakuinya, dampak krisis keuangan global ikut berpengaruh dalam industri buku di AS yang terlihat juga dari sepinya pengunjung.
Hari pertama hingga hari kelima pameran yang diikuti 7.000 penerbit dari 100 negara itu per hari dikunjungi 45.000 hingga 74.000 orang pada tahun ini. Adapun tahun lalu jumlahnya antara 46.000 dan 78.000 orang per hari. Pengunjung pameran tersedikit pada hari pertama dan hari penutupan, Minggu, yakni sekitar 45.000 orang.
Untuk tamu kehormatan (guest of honor) pameran tahun 2010 terpilih Argentina. Argentina dipilih dengan maksud mengapresiasi upaya pemerintah kawasan Amerika Latin itu meningkatkan minat baca, juga pelengkap dari terpilihnya Buenos Aires sebagai Ibu Kota Buku Dunia (World Book Capital) 2011 oleh UNESCO. Tercatat dalam sejarah perbukuan Argentina nama-nama besar di bidang politik dan sastra—semuanya sudah almarhum—seperti Juan Peron, Julio Cortazar, Adolfo Bioy Casares, dan Jorge Luis Borges.
Berbeda dengan China yang tampil memukau dan besar-besaran pada tahun 2008, dalam gerai-gerai penerbit Argentina, pameran tahun ini ditempatkan di Hall 5, tidak ada yang mencolok. Beberapa penerbit Argentina aktif memasarkan puisi-puisi karya Jorge Luis Borges dan novel The Invention of Morel karya Adolfo Bioy Casares. Pada tahun 1980-an industri buku negeri itu memproduksi jumlah eksemplar tertinggi, 71,9 juta. Adapun tahun 2000 sebanyak 74,3 juta eksemplar. Tahun 2000, ketika terjadi krisis ekonomi, turun menjadi 33,7 juta, tetapi stabil kembali tahun 2003-2004 dan sejak 2008 naik 50 persen. (STS)
Sumber: Kompas, Rabu, 21 Oktober 2009
No comments:
Post a Comment