Thursday, July 03, 2008

Internet: Cerita tentang Politisi dan "Blog"

-- Pepih Nugraha

SENATOR Barack Obama, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, tahu betul memanfaatkan kekuatan situs atau blog pribadi untuk meraih simpati sekaligus kemenangan. Pada konvensi partai, Obama menyingkirkan saingan terkuatnya, Hillary Rodham Clinton, dengan orasi kampanyenya yang mengena.

Di luar kemampuannya memikat calon pemilih yang amat rasional di dunia nyata, Obama juga unggul di dunia maya. Ia pandai memanfaatkan kekuatan media online. Terlepas bahwa orang lain yang menggarap perwajahan dan isi situs pribadinya, Obama tidak harus malu menyatakan diri sebagai blogger yang mengelola dan memelihara situs pribadinya secara rutin.

Tengok situs www.barackobama.com atau www.my.barack- obama.com yang selalu di-update. Kedua situs itu tidak semata-mata meminta dana dari para simpatisannya, tetapi juga menawarkan berbagai produk ”Barack Obama”. Tidak kurang dari 400 produk ditawarkan, mulai dari kaus T-shirt, topi, pin, kancing, payung, jaket, cangkir, sampai stiker. Lebih progresif, Obama memiliki armada pengiriman barang agar lekas sampai kepada pemesan.

Selain mengundang para blogger membuat testimoni, Obama juga menarik pemilih His- panik dengan membuat situs versi bahasa Spanyol. Ini yang paling mencengangkan: Obama memiliki kanal untuk me- nyambut pemilih Hillary Clinton!

Di kanal bertajuk ”Welcome Hillary Supporters” yang dilengkapi foto Hillary itu, Obama menyilakan pendukung Hillary segera beralih mendukungnya. Alasannya sederhana, setelah Hillary kalah dalam konvensi, para pendukung Hillary pun merupakan orang-orang Demokrat yang amat diperlukan saat pemilihan presiden melawan kandidat Partai Republik, John McCain.

Jelaslah, Obama tidak menganggap Hillary dan para pendukungnya sebagai ”pengkhianat” yang harus dijauhi hanya karena tidak memilihnya. Lewat situs pribadinya, Obama mengajak mereka memperkuat dan memenangkan Demokrat dalam pemilihan presiden dengan cara memilihnya.

Dari situs pribadinya pula, para netter simpatisan Obama bisa mengetahui di mana Obama berada di dunia maya. Jejak Obama yang memanfaatkan ”ruang maya” tersebut bisa ditemui di sejumlah situs jejaring sosial, seperti Facebook, MySpace, YouTube, Flickr, Digg, Twitter, Linkedin, Eventful, BlackPlanet, Faithbase, Eons, Glee, MiGente, MyBatanga, DNC Partybuilder, dan AsianAve.

Pada 6 Juni 2008, pendukung Obama di Facebook baru 864.832 netter. Belum sampai dua minggu, pendukungnya sudah satu juta! Jumlah ini jauh di atas Hillary yang meraih 158.234 pendukung dan McCain yang meraih 146.439. Demikian pula di Twitter, pada 17 Juni pendukung Obama 998.901, yang apabila dihitung-hitung ada 135 pendukung baru setiap 20 menitnya.

Tak sekadar narsis

Blog sering dilecehkan sebagai media orang narsis, yakni orang- orang yang kelebihan hasrat menonjol-nonjolkan dirinya sendiri, orang yang senang memuji-muji kehebatannya sendiri. Karena narsisme ingin selalu dilihat dan bahkan dipuji orang, blogger terkena getah harus menanggung konotasi negatif.

Akan tetapi, kenyataannya, jumlah blogger terus membengkak. Technorati, situs penyurvei blog, menyebutkan, akhir Desember 2007 terdapat 112 juta blogger ”menyesaki” jagat maya internet ini. Seiring dengan berkembangnya jenis-jenis blog yang mengarah ke video blog (vlog), jumlahnya hingga sekarang boleh jadi sudah sampai 200 juta. Jika benar ada 1 miliar orang di dunia tersambung ke internet, artinya seperlima pengguna internet di jagat ini adalah blogger!

Penyedia blog gratisan, seperti Wordpress, saat tulisan ini diturunkan sudah mencatat 3.458.488 pengguna. Dari jumlah itu, ada 143.266 posting atau konten yang diunggah (upload) setiap harinya. Padahal selain Wordpress, ada juga puluhan situs penyedia web gratis. Sebut saja Blogspot, Blogsome, Blogdrive, Movable Type, LiveJournal, dan Dagdigdug. Situs terakhir adalah penyedia blog milik orang Indonesia.

Perang blog pernah terjadi saat pemilihan presiden Perancis beberapa waktu lalu antara Nicolas Sarkozy melawan saingan terkuatnya, Segolene Royal. Mulanya Royal, politisi perempuan, yang membuat blog. Tidak lama, Sarkozy membuat blog pribadi dan ”memelototi” blog-nya setiap ada kesempatan karena tak mau kalah dari Royal.

Dekati konstituen

Blog dan situs jejaring sosial seperti Facebook sebenarnya bisa mendongkrak popularitas politisi lokal menjadi politisi global. Contoh Perdana Menteri China Wen Jiabao. Di dunia nyata, namanya tidak dikenal. Orang mungkin lebih tahu Jet Lie atau Jackie Chan. Meski Wen Jiabao orang ”jadul”, tetapi ia tidak terlalu malu untuk menjadi salah seorang digital migrant dengan memajang dirinya di Facebook.

Berkat usahanya mengkapling ”ruangan” di Facebook, plus berkat kepedulian dan kehadiran Wen Jiabao mengunjungi korban gempa bumi Sichuan, popularitasnya sebagai politisi meningkat dengan menduduki 10 besar politisi dunia. Meski tidak sefantastis Obama di urutan pertama yang menggaet lebih dari 1 juta pendukung, Wen didukung 20.136 netter.

Di negeri sendiri, blog artis sinetron Sandra Dewi yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu sudah menggaet lebih dari 8.000 anggota dengan ribuan pengunjung.

Sayangnya, blog tidak dimanfaatkan para politisi Indonesia, khususnya anggota DPR. Padahal, jika anggota DPR nge-blog, ia akan lebih dekat dengan konstituen, toh internet sudah sampai ke desa-desa. Belum pernah terdengar anggota DPR nge-blog seperti Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Sejumlah anggota DPR justru ramai dibicarakan di blog karena kena co- kok KPK. Beberapa anggota lainnya malah menjadi ”bintang” blog karena ketahuan berbuat mesum.

Akan tetapi, percayalah, masih banyak politisi dan anggota DPR yang baik dan berakhlak mulia, yang mungkin siap-siap nge-blog agar bisa berdekat-dekat dengan konstituen. Bukankah Pemilu 2009 sudah semakin mendekat?

Sumber: Kompas, Kamis, 3 Juli 2008

No comments: