Friday, July 11, 2008

Religious Art Festival for Peace: Budaya Satukan Kerukunan Umat Beragama

[JAKARTA] Soka Gakkai Indonesia bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), akan mengadakan festival budaya Religious Art Festival for Peace, Menjalin Persahabatan Antar Agama Melalui Kebudayaan. Festival yang menampilkan keberagaman budaya ini akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta International Event and Convention Centre (JITEC) kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara, 13 Juli 2008 nanti.

"Festival ini digelar karena aliran agama terus bergeser. Bangsa ini sedang sakit. Larut dalam era yang tidak karuan. Semua ini terjadi akibat dari perkembangan politik dalam negara, faktor ekonomi dan aspek materi, yang telah memunculkan suatu sifat egoistik tidak jelas. Lewat acara religius yang melibatkan semua agama, kita akan mencoba untuk mengembalikan pola hidup berbangsa, bermoral dan cinta perdamaian," ujar Ketua Umum PBNU Prof Dr Said Agil Siraj di Lantai 5 Gedung PBNU Jl Kramat Raya, Jakarta, Kamis (10/7) siang.

Said Agil berkeyakinan, menjalin kebersamaan antarumat beragama dengan menampilkan berbagai kebudayaan dari berbagai suku, tanpa membahas masalah politik, ekonomi ataupun aspek materi, ini akan membangun semangat hidup harmonis.

"Kegiatan ini merupakan langkah awal. Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut, sehingga kedamaian seperti yang diharapkan dapat terwujud. Islam selalu membawa rukun iman. Islam juga mengajarkan untuk selalu membawa kedamaian, tidak membenarkan kekerasan. Keadaan sekarang ini harus diperbaiki," katanya.

Ketua Soka Gakkai Indonesia, Peter Nurhan menyampaikan, kegiatan ini memegang teguh nilai - nilai perdamaian dan pendidikan selain mempromosikan kebudayaan. Kegiatan ini sengaja melibatkan pengurus agama, orangtua ataupun anak-anak dari berbagai suku. Menurutnya, konser budaya yang diadakan nantinya sangat berbeda dengan bentuk pertunjukan kebudayaan lainnya.

"Jadi, kebudayaan yang ada itu tidak hanya terlihat pada seni patung ataupun seni lukis saja. Seni kebudayaan itu juga ada dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengekspresikan perasaan jiwa dari budaya tersebut. Kita dapat menggambarkan suasana hati agar manusia itu hidup lebih bagus, memiliki seni berdasarkan dari ekspresi hati. Seperti larut dalam air, budaya dapat mengalir ke mana saja," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Sekjen DPP KNPI Munawar Fuad, menjalin persahabatan antar agama melalui kebudayaan ini nantinya dapat meningkatkan kebersamaan antarpemuda. Pemuda Indonesia diharapkan tidak terpecah apalagi sampai mem- beda-bedakan suku, budaya ataupun agama.

"Acara ini dapat menjadi spirit terhadap pemuda, serta apresiasi yang sifatnya nasional. Jauh dari kekerasan sehingga kebersamaan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan sangat indah," imbuhnya.

Sekjen Lesbumi Nahdlatul Ulama (NU) Dienaldo menyampaikan, acara tersebut akan diisi oleh 500 orang peserta dan didukung artis ibukota, seperti Iwan Fals, Cici Paramida, kelompok musik Ki Ageng Ganjur yang berkolaborasi dengan musik Taiko Jepang, Dharma Oratmangun dan Best Male Indonesian Idol. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan membawakan lagu ciptaannya, yakni Rinduku Padamu, Mentari Bersinar dan Kuasa Tuhan.

Bentuk pertunjukan lainnya berupa tarian dari Papua sebanyak 10 orang, tarian Taiko - Yodan (8 orang), tarian Betawi (45 orang), tarian Soreng (40 orang), drama musical anak (40 orang), permainan angklung (54 orang), color guard (52 orang), senam pemuda dan sebagainya. [AHS/U-5]

Sumber: Suara Pembaruan, Jumat, 11 Juli 2008

No comments: