Bandung, Kompas - Perwakilan daerah yang hadir dalam Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia 2008 di Bandung, Jawa Barat, menggugat kerusakan lingkungan alam di daerahnya masing-masing. Mereka berharap laju kerusakan bisa diminimalkan melalui pendidikan kesenian, seperti tari dan musik.
Perwakilan dari Taman Budaya Papua, misalnya. Melalui Tarian Setetes Air Kehidupan dalam Seruas Bambu memberikan pemahaman pentingnya air bagi manusia. Menurut Kepala Taman Budaya Papua Aloysius Nafurbenan, Jumat (25/7), tarian itu ingin mengajak masyarakat mengenai arti penting bambu menyerap dan menyimpan air.
Hal serupa dilakukan perwakilan Taman Budaya Jambi, Teater Tonggak, yang menyajikan ”Menggugat Jalan Setapak”.
Menurut Pemimpin Produksi Edy Kuncoro, ambisi menguasai alam hanya menjadikan manusia sebagai penyebab kerusakan. Antara lain, lewat eksploitasi berlebihan lingkungan dan kekayaan alam di dalamnya. (CHE)
Sumber: Kompas, Sabtu, 26 Juli 2008
No comments:
Post a Comment