-- Rusdy Setiawan Putra
MINAT masyarakat Jepang untuk mempelajari bahasa Indonesia cukup tinggi dan tiap tahun jumlahnya terus meningkat karena mereka ingin lebih mengenal Indonesia di samping untuk urusan pekerjaan.
"Sejak 1992 dimulainya ujian kemampuan Bahasa Indonesia, sampai kini tercatat 11.943 peserta yang telah mengikuti tes kemampuan berbahasa Indonesia dalam berbagai level atau tingkatan," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Prof Dr Edison Munaf MEng, Rabu (30/7).
Edison mengatakan, dari 11.943 peserta yang mengikuti test itu, lulus 4.584 orang dengan kategori lima penerjemah ahli (minimal belajar bahasa Indonesia enam tahun lebih).
"Sebanyak 57 orang lulus pada level A dengan lama belajar lebih dari lima tahun, dan lainnya sebanyak 237 orang untuk level B lama belajar antara 3-5 tahun," katanya.
Menurut Edison, masyarakat Jepang banyak yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia untuk lebih mengenal keragaman budaya Indonesia. Selain itu, untuk lebih mengenal Indonesia dan untuk urusan pekerjaan yang berhubungan dengan Indonesia.
Kini, katanya lagi, diyakini minat masyarakat Jepang belajar bahasa itu lebih meningkat terkait telah ditandatanganinya EPA (Economic Patnership Agreement), satu kerja sama pelindungan lingkungan antara kedua Negara Indonesia dan Jepang yang berlaku efektif 1 Juli 2008.
Yang lebih menggembirakan lagi, tambah Mantan Pembantu Rektor II Unand itu, 84 persen peserta yang mempelajari bahasa Indonesia berasal dari kalangan generasi muda.
"Potensi ini akan berdampak positif bagi masa depan pembelajaran bahasa Indonesia di Jepang," katanya. n Ant
Sumber: Jurnal Nasional, Kamis, 31 Juli 2009
No comments:
Post a Comment