MEDAN, SABTU--Banyak peninggalan budaya Melayu yang terdapat di kawasan kediaman Melayu, khususnya di Sumatera Timur belum diteliti sepenuhnya, padahal daerah itu menyimpan peradaban masa lalu yang bernilai sejarah.
Ketua Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) Sumut, dr. Umar Zein, di Medan, Sabtu, mengatakan, dewasa ini para arkeolog telah menemukan beberapa situs kuno peninggalan budaya Melayu yang belum diteliti secara intensif. Beberapa di antaranya adalah situs kuno Kota Cina, Kota Rentang Benteng Putri Hijau dan Kuala Terjun.
Dari peninggalan yang diperoleh, diketahui bahwa beberapa kawasan tersebut merupakan bandar perniagaan yang sangat sibuk pada abad ke-12 hingga 14 Masehi dan telah memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan lainnya seperti Tiongkok, Birma dan Muangthai.
"Sehubungan itu, ISMI merespon positif temuan-temuan di kawasan Melayu dan mengharapkan semakin banyak lagi penelitian-penelitian yang dilakukan demi mengangkat peradaban di masa lalu itu," katanya.
Selain itu, dia juga menyayangkan dewasa ini budaya Melayu mulai hilang di Kota Medan, bahkan banyak warga Melayu sendiri sudah tidak mengetahui tentang kebudayaannya tersebut. "Untuk itu kami ingin memperkenalkan lagi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam masyarakat Melayu, sekaligus merevitalisasi kebudayaan Melayu saat ini," katanya.
Menurut dia, keberadaan Kota Medan yang merupakan ibukota Sumut tidak terlepas dari peran masyarakat dan Kerajaan Melayu. Salah satu bukti sejarah yang masih tertinggal adalah Istana Maimun. Sebenarnya banyak Kerajaan Melayu di Sumut.Tidak hanya di Medan yang memiliki Kerajaan Deli, di Serdang Bedagai juga ada Kerajaan Serdang yang berbasis Melayu, demikian juga di Langkat dan Kabupaten Batubara. "Kalau dilestarikan tentu akan menjadi warisan yang bernilai sejarah tinggi.Namun perhatian untuk itu masih sangat kurang, karenanya kami mencoba membangkitkan kembali budaya tersebut," ujarnya. (ANT)
JY
Sumber: Kompas Entertainment, Sabtu, 9 Agustus 2008
No comments:
Post a Comment