Sunday, November 14, 2010

Iroel, Keindahan dan Simbolisme

-- Rizal Ramli

LEONARDO da Vinci pernah berkata, "Lukisan adalah puisi yang dilihat, baru dirasakan".

Jika kita melihat lukisan, banyak ungkapan keindahan yang dapat kita lihat, komposisi, bentuk, warna, makna, harmoni, kontras, ekspresi, realisme, dan simbolisme. Sering kita sulit mengungkapkannya dengan kata-kata, tetapi mata kita dapat memahami dan mengaguminya. Bagaikan puisi, terasa indah dan penuh makna, walaupun sering sulit dipahami.

Lukisan-lukisan Iroel, dengan goresan pensil warna di atas kanvas, menggambarkan keindahan multidimensi dan multiinterpretasi.

Lukisan Iroel hadir dengan dalam detail, dengan goresan pensil penuh warna tentang wanita cantik, harimau, dan zebra. Semuanya dalam satu frame arsir yang penuh harmoni dan tanda tanya. Wanita cantik dan harimau, suatu kombinasi yang tidak biasa, terlihat penuh harmoni tetapi juga membawa misteri.

Dengan teknik pensil yang piawai, lukisan-lukisan Iroel realis tetapi juga penuh simbolisme. Dalam hal ini, Iroel lebih romantik dan realis, tetapi kurang erotis dibandingkan dengan pelukis terkemuka dunia dan tokoh aliran simbolisme, Gustav Klimt (Austria 1862-1918).

Lukisan-lukisan Klimt termasuk yang paling mahal di dunia, mengalahkan lukisan Picasco. Lukisan Klimt, potrait Adele Bloch-Bauer I pernah dilelang dengan harga di atas 135 juta dolar AS. Dengan dorongan dan promosi "Zolu-zolu Paintings", mudah-mudahan di kemudian hari, Iroel akan menjadi salah seorang pelukis Indonesia yang terkemuka dan dikenal di seluruh dunia.

Tokoh-tokoh yang berhasil di seluruh dunia, apa pun profesinya, selain memiliki keahlian teknis yang superior, biasanya memiliki warna dan karakter tersendiri yang tangguh dan kuat. Lihatlah Michael Angelo, Leonardo da Vinci, Rembrandt, Picasco, Klimt, Affandi, dan Sudjojono. Mereka tidak larut oleh zamannya. Mereka menjadi tonggak-tonggak dan obor untuk zamannya karena karakter yang kuat dan keberanian untuk berbeda.

Itulah mengapa Van Gogh pernah berkata, "Lukisan adalah sebuah keyakinan, dan agak memaksa tanpa peduli dengan opini publik." Semoga semakin banyak pelukis Indonesia yang memiliki keahlian teknis yang superior, dan lebih penting lagi memiliki karakter yang kuat dan tangguh.

Ada tiga hal yang selalu saya cintai tetapi sangat sulit dipahami, wanita, musik, dan lukisan. Lukisan Iroel mudah dicintai tetapi sulit dipahami.

Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan mantan Menteri Keuangan.

Sumber: Khazanah, Pikiran Rakyat, Minggu, 14 November 2010

No comments: