Wednesday, September 15, 2010

PT Harus Responsif

Jakarta, Kompas - Penyaluran beasiswa kuliah dari berbagai sumber, terutama untuk mahasiswa berpotensi yang berasal dari keluarga tidak mampu, memerlukan respons dari perguruan tinggi. Sebab, penyaluran beasiswa kuliah harus tepat sasaran guna membantu perkuliahan mahasiswa.

Ratih Loekito, Direktur Program Tanoto Foundation, di Jakarta, Selasa (14/9), mengatakan, PT sangat membantu dalam penyebaran informasi adanya peluang beasiswa di kampus-kampus. Selain itu juga berperan dalam pemberian rekomendasi mahasiswa yang layak menerima beasiswa.

”Kami ingin memastikan beasiswa itu dinikmati mahasiswa yang tepat, yakni yang memiliki prestasi, tetapi terbatas keuangannya. Dalam penyalurannya, tepat untuk bermitra langsung dengan perguruan tinggi karena bisa langsung mengidentifikasi calon penerima,” kata Ratih.

Tanoto Foundation menyalurkan 200-300 beasiswa S-1 per tahun dalam tiga tahun terakhir. Mahasiswa dari tujuh PTN yang diberi rekomendasi pihak kampus akan diseleksi untuk mendapatkan beasiswa kuliah hingga selesai.

Penerima beasiswa mendapat biaya kuliah yang besarnya sampai Rp 3 juta per semester. Biaya ini langsung dibayarkan kepada PT. Selain itu, ada biaya bulanan untuk mahasiswa sebesar Rp 500.000.

Rini Tampi, Direktur Program & Alumni Putera Sampoerna Foundation, mengatakan, beasiswa kuliah yang dikucurkan sejak 2001 fokusnya di PTN. Kampus merekomendasikan mahasiswa yang memenuhi kriteria dan kemudian diseleksi langsung oleh pihak Putera Sampoerna Foundation.

Penyaluran beasiswa dari pemerintah dan swasta sampai saat ini memang masih berfokus ke PTN. Berdasarkan data Direktorat Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, penyebaran beasiswa secara nasional tahun lalu ada 204.000 mahasiswa PTN (data dari 67 PTN, sementara ada total 82 PTN), sedangkan penerima beasiswa mahasiswa PTS sekitar 43.000 dari 1.231 PTS— jumlah PTS seluruhnya ada 2.458 buah.

Menurut Rini, bantuan untuk mahasiswa akan dikembangkan dalam bentuk pinjaman lunak jangka panjang.

Lewat program Dana Siswa Bangsa, lulusan SMA dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan pinjaman lunak dengan periode pembayaran selama 14 tahun.

”Kami berharap semua universitas di Indonesia nantinya juga dapat menikmati program ini. Upaya ini untuk mengatasi hambatan finansial untuk mereka yang hendak kuliah,” kata Rini. Beasiswa kuliah yang juga rutin dikucurkan ke kampus-kampus, antara lain dari Eka Tjipta Foundation. Tersedia beasiswa untuk lulusan SMA yang hendak kuliah.

Sementara Djarum Beasiswa Plus tidak hanya memberikan beasiswa. Penerima juga dibekali pelatihan soft skill.

Yayasan Supersemar juga terus mengucurkan beasiswa kuliah. Tahun lalu beasiswa yang diberikan dinikmati 6.127 mahasiswa. (ELN)

Sumber: Kompas, Rabu, 15 September 2010

No comments: