JAKARTA, KOMPAS - Empat kesenian tradisi Indonesia dari Bali, Betawi, Papua, dan Sunda akan tampil di hadapan sedikitnya 500 pimpinan puncak lembaga-lembaga penyiaran dari 53 negara, yang menghadiri sidang umum tahunan Uni Penyiaran Asia Pasifik ke-45 atau 45th Asia-Pacifik Boradcasting Union atau ABU, 19-22 November, di Nusa Dua, Bali.
Ketua Pelaksana Sidang Umum Tahunan Uni Penyiaran Asia-Pasifik, Parni Hadi, mengatakan, sidang tahunan ABU ini akan membahas, antara lain, pemanfaatan teknologi digital dalam industri penyiaran (radio dan televisi) dan segala hal yang terkait dengan teknologi penyiaran mutakhir serta penganugerahan Technical Award.
”Juga dibicarakan soal hak siar dan sports finance, pertukaran berita, pengembangan program dan produksi bersama paket-paket acara, dan festival radio internasional,” kata Parni Hadi, Rabu (12/11), di Jakarta.
Kegiatan yang khusus diperuntukkan bagi institusi penyiaran (radio dan televisi) anggota ABU ini juga mengundang organisasi penyiaran lain di dunia, seperti European Broadcasting Union, World Broadcasting Union, lembaga penyiaran di Eropa dan Amerika, termasuk BBC, Deutsche Welle, CNN dan VOA.
Parni Hadi menjelaskan, satu program RRI dan Metro TV masuk nominasi ABU Prize, penghargaan bergengsi untuk karya- karya penyiaran terbaik di Asia-Pasifik. ABU Prize menyediakan kategori penghargaan untuk kategori drama radio, infotainment, siaran anak-anak dan remaja, berita, dokumenter, dan siaran luar negeri. (NAL)
Sumber: Kompas, Kamis, 13 November 2008
No comments:
Post a Comment