Sunday, November 16, 2008

Inspirasi: Rene Descartes

RASIONALISME Barat dan Rene Descartes ibarat dua sisi mata uang. Filsuf yang juga dikenal dengan nama Cartesius ini tercatat sebagai salah seorang filsuf yang mengukuhkan rasionalisme dalam kebudayaan Barat.

Pemikirannya mendorong revolusi filsafat di Eropa. Bagi Descartes, semuanya tidak ada yang pasti. Kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir: Cogito ergo sum! Je pense donc je suis, dalam bahasa Prancis. Yang artinya: Aku berpikir maka aku ada, begitu kata Descartes.

Filsuf kelahiran 31 Maret 1596 di La Haye, Touraine, Prancis, ini disebut juga Bapak Matematika Modern atau Bapak Filsafat Modern. Gagasannya itu, "aku berpikir maka aku ada", menginspirasi kesadaran rasional, skeptisisme, dan kritisisme kontinental.

Descartes berwatak tenang, penyendiri, sekaligus pemberontak. Hidupnya dalam ketegangan. Descartes suka tempat-tempat ramai seperti Paris, tetapi bisa begitu saja menyendiri ke kota yang dianggapnya tenang seperti kota-kota di Jerman.

Saat ikut wajib militer di Jerman, Descartes berhubungan dengan pemikir di negeri itu seperti Thomas More dan Hobbes.

Pada 10 November 1619, saat berada di barak militer di Neuburg, dekat Kota Ulm, Descartes menemukan ide sentral filsafatnya melalui mimpi. Dalam mimpinya, ia mendengar kata-kata "quod vitae sectabor iter?" (jalan hidup manakah yang seharusnya aku tempuh?).

Descartes menafsirkan mimpi itu sebagai tugas untuk melengkapi seluruh ilmu pengetahuan. Kebetulan, Descartes sangat tertarik pada fisika dan matematika. Pada masa ini pula ia menjalin kontak dengan seorang ahli matematika, Isaac Beeckman.

Descartes pantas menduduki tempat terhormat dalam khazanah ilmiah karena usahanya mencari metode ilmu pengetahuan. Dalam bidang ilmiah, tidak sesuatu pun dianggap pasti. Semua hal dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang harus persoalkan kecuali ilmu pasti.

Cita-cita Descartes memperbarui filsafat dan ilmu pengetahuan diwujudkan dengan menawarkan sebuah le doute methodique (metode kesangsian). Dengan metode itu, ia mengajak semua kalangan agar pertama-tama menyangsikan segala-galanya. Penyangsian yang mesti dijalankan dengan radikal. n DARI BERBAGAI SUMBER/P-1

Beberapa Karya Descartes

- Regulae ad Directionem Ingenii (Rules for the Direction of the Mind)

1628-1629

- Discours de la Methode

- Meditationes de prima Philosophia (Meditation on First Philosophy)

1641

- Principia Philosophiae (Principles of Philosophy) 1644

- Les passion de l`aime (The Passions of the Soul) 1649

Sumber: Lampung Post, Minggu, 16 November 2008

No comments: