MALAM kian larut. Waktu berlalu, tak terasa, hari sudah berganti. Dan, Vin (36), panggilan Vincentia Hanni Sulistianingtyas, masih setia duduk di sudut Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi lama yang terletak di Jalan Veteran, Jakarta.
Vincentia Hanni Sulistianingtyas
Sangat tidak nyaman. Selain nyamuk, pintu belakang gedung itu juga dekat dengan kamar mandi. Namun, begitulah Vin, ia tetap bertahan hingga narasumber, entah itu komisioner KPK, saksi, tersangka, atau pengacara, yang ditunggunya muncul dan ia mulai mengorek informasi.
Jika ia telah mengantongi informasi penting tentang satu kasus dugaan korupsi, waktu dan jarak tidak menjadi hambatan baginya. Begitulah Vin dikenal.
Namun, Vin, yang bergabung dengan harian Kompas, Maret 2000, kini tak lagi hadir di antara kita. Pada hari Jumat (11/12) pukul 11.20, ia mengembuskan napasnya yang terakhir di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, karena penyakit kanker yang menderanya satu tahun terakhir ini.
Jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Jalan Pancoran Barat VIII Nomor 5 RT 09 RW 03, Pancoran. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan pada Sabtu ini pukul 11.00 di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Misa arwah akan diadakan di rumah duka pukul 09.00.
Bekerja lebih
Komitmen Vin pada pekerjaannya berimbas kepada rekan- rekan wartawan lainnya.
Jika Ketua KPK kala itu, Taufiequrachman Ruki, mengatakan, ia bersama komisioner lainnya bekerja untuk meletakkan dasar-dasar lembaga baru itu, dalam ranah media Vin adalah salah satu batu sendinya.
”Ia adalah salah satu orang yang telah ikut meletakkan dasar perjuangan antikorupsi di negeri ini dengan catatan jurnalistiknya. Bertahun-tahun begitu tekun nongkrong di KPK dan ICW,” tulis Sandyawan Sumardi, penggiat HAM, seusai mengikuti rapat dengan koalisi masyarakat antikorupsi.
Mendengar berita kematian Vin, anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Gayus Lumbuun—yang tengah mengikuti pertemuan dengan para wartawan terkait kasus Bank Century di DPR— mengajak semua yang hadir mengheningkan cipta.
Kesetiaannya sebagai wartawan dan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya telah menempatkannya pada bagian utama perjuangan antikorupsi. Kesetiaan itu pula yang membuatnya teguh hingga akhir. Selamat jalan Vin.... (jos)
Sumber: Kompas, Sabtu, 12 Desember 2009
No comments:
Post a Comment