SIAPAKAH tokoh paling menarik perhatian luas pada tahun 2009? Rasanya, tokoh-tokoh ini, yakni Manohara, Anggodo Widjoyo, Antasari Azhar, pasangan Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, Mbah Surip, WS Rendra, dan Prita Mulyasari, paling menyita perhatian media massa pada tahun 2009 yang segera akan berakhir.
Kemunculan nama-nama itu di media massa—berikut bentuk medianya—juga menunjukkan nuansa serta bobot ketokohan nama-nama itu. Manohara dan Mbah Surip yang diekspos habis-habisan oleh televisi dalam program infotainment mereka, menunjukkan bagaimana media itu sering begitu terpana pada sensasi dan melupakan substansi.
Dalam konteks itulah, berita mengenai meninggalnya Mbah Surip bisa lebih menggemuruh dibanding berita mengenai meninggalnya ikon kebudayaan Indonesia, WS Rendra. Ironis. Mbah Surip dimakamkan di kawasan kediaman Rendra di Citayam, Bogor, sementara ada peliput televisi yang bahkan tak tahu siapa Rendra.
Anggodo mungkin tokoh yang paling membikin banyak orang geregetan. Dari pengakuannya yang disiarkan luas oleh televisi, terlihat usaha-usahanya melakukan penyuapan. Hanya saja, hingga kini dia seperti tak tersentuh oleh jerat hukum. Tak heran kalau demonstrasi antikorupsi sering menggambarkan Anggodo dengan seragam jenderal polisi.
Sementara itu, dukungan masyarakat terhadap Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah menunjukkan kian menguatnya civil society di Indonesia. Begitu pula dukungan masyarakat terhadap Prita Mulyasari, yang menghadapi kesewenang-wenangan dan arogansi sebuah rumah sakit yang mengklaim diri bertaraf internasional. Solidaritas untuk Prita menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang amburadul sebenarnya dialami banyak orang.(BRE)
Sumber: Kompas, Minggu, 27 Desember 2009
No comments:
Post a Comment