Sunday, December 13, 2009

[Buku] 9 Untuk Leila

Judul Buku: 9 dari Nadira
Penulis: Leila S Chudori
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun: Cetakan Pertama, 2009
Jenis buku: Kumpulan Cerpen

KISAH kehidupan. Kisah penulisnya. Mungkin komentar ini yang langsung muncul dari pembaca kumpulan cerita pendek (cerpen) karya Leila S Chudori. Sembilan cerita dalam buku tersebut berkisah tentang kehidupan Nadira Suwandi.

Tapi, sang penulis tidak mau menyebut bukunya ini sebagai sebuah novel. Leila menyebut bukunya adalah kumpulan cerpen. Cerpen yang dalam pengertian umum tidak mempunyai kaitan langsung dengan isi cerpen lainnya. Tapi, 9 Untuk Nadira sejatinya mengguratkan hubungan antara satu cerpen dan cerpen lainnya. Memiliki alur yang kait-berkait. Tokohnya juga sama. Itu-itu juga.

Tokoh utamanya, Nadira Suwandi. Buku ini berkisah tentang kejadian luar biasa yang dialami Nadira. Menemukan tubuh ibunya, Kemala Yunus sudah kaku. Tewas bunuh diri. Kejadian itu terungkap dalam cerita Mencari Seikat Seruni.

Cerita Melukis Langit menuturkan kisah hidup Nadira pascakematian mengenaskan ibunya. Tasbih bercerita tentang lanjutan perjalanan hidup Nadira sebagai jurnalis. Kisah cinta Nadira muncul dalam cerita Ciuman Terpanjang.

Kisah mencekam yang menggambarkan pergolakan pemikiran dan batin Nadira terungkap dalam cerita Kirana. Kirana harus disebutkan sebagai cerita paling memikat dalam buku ini. Leila berhasil merangkai kisah dengan menawan. Kisruh rumah tangga dan pergolakan pemikiran Nadira tentang hakikat kehidupan mengalir lincah. Penjelajahan baru Nadira di dunia seksualitas menjadi salah satu inti cerita dalam kisah Kirana.

Cerita tentang Nadira tidak dikisahkan secara berurutan. Banyak sekali kisah baliknya. Tapi, teknik penuturan itulah yang menjadi kunci kekuatan 9 Untuk Nadira. Bagi yang mengenal baik karya-karya Leila S Chudori sejak ia belia hingga sekarang, dugaan bahwa 9 Untuk Nadira adalah kisah hidupnya menjadi sangat lumrah. Penuturan ceritanya yang lincah dan hemat kata, akan mengingatkan pembacanya pada tulisan-tulisannya di majalah mingguan Tempo tempat ia berkarya sejak lama.

Dihiasai dengan beberapa lukisan lepas, 9 Untuk Nadira jelas merupakan bacaan memikat yang tidak boleh dilewatkan. Melalui buku terbarunya ini, Leila seakan ingin mengungkapkan bahwa dunia tulis-menulis adalah dunia yang tidak pernah berhenti. Pengalaman keseharian, pengamatan pada masalah sosial dan profesi bisa menjadi sumber kisah menakjubkan. Sembilan untuk Leila. [A-14]

Sumber: Suara Pembaruan, Minggu, 13 Desember 2009

No comments: