SEMARANG, KOMPAS - Struktur berupa tumpukan batu yang diduga petirtaan atau pemandian dari abad VIII ditemukan di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng pekan ini berencana meneliti struktur yang sebagian besar masih tertimbun tanah sekitar satu meter itu.
Struktur itu persis berada di tepi sungai yang juga terdapat permandian air panas. Tumpukan batu itu berada sekitar 200 meter dari sisi utara kompleks Candi Ngempon atau dikenal pula dengan nama Candi Muncul yang merupakan candi Hindu dari Wangsa Sanjaya, sekitar abad ke-8. Candi Ngempon dan struktur itu hanya dipisahkan sebuah sungai.
Hanya tampak tumpukan batu memanjang dan siku yang menyiratkan struktur itu berbentuk bangunan persegi. Sebagian besar batu masih terkubur tanah. Struktur itu ditemukan warga sekitar yang hendak membangun jalan setapak menurun menuju kolam pemandian air panas Banjaran, Kamis (25/6). Mengetahui ada batu aneh, warga menghentikan penggalian tanah.
”Saya langsung memberi tahu petugas yang sedang memugar Candi Ngempon. Dia juga meminta penggalian dihentikan sampai ada petugas dari Balai Purbakala,” kata Nurcholis (58), pemilik pemandian air panas Banjaran, Selasa (30/6).
Nurcholis mengatakan tidak akan menghalangi petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng jika akan menggali di lahan miliknya itu, tetapi dia berharap ada penggantian yang sesuai.
Petugas Subkelompok Registrasi BP3 Jateng Wahyu yang memeriksa lokasi saat dikonfirmasi mengatakan, struktur itu diduga merupakan petirtaan atau pemandian yang diperkirakan seusia dengan Candi Ngempon. Direncanakan pekan ini petugas BP3 Jateng sudah akan mulai membongkar struktur itu.
”Kemungkinan besar bukan candi karena di sekitarnya sudah ada Candi Ngempon. Apakah merupakan petirtaan juga baru bisa dipastikan setelah direkonstruksi sehingga diketahui bentuk aslinya,” ujarnya. (GAL)
Sumber: Kompas, Rabu, 1 Juli 2009
No comments:
Post a Comment