Saturday, June 20, 2009

Buku: Hidup Beretika untuk Kehidupan Lebih Baik

Judul : Perspektif Etika Baru: 55 Esai tentang Masalah Aktual
Penulis: K Bertens
Penerbit: Kanisius, Yogyakarta
Cetakan: I, Maret 2009
Tebal: 251 halaman

Hidup di dunia adalah anugerah yang bernilai tinggi. Karena itu, menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik yang berdampak positif untuk diri sendiri ataupun kepada orang lain adalah suatu perbuatan atau perilaku yang amat merugi. Apalagi, sebagai orang yang taat beragama, baik dan tidaknya perilaku seseorang diyakini akan mendapatkan balasan kelak di hadapan Tuhan.

Setiap manusia haruslah sadar kalau dirinya hidup di dunia tidak sendiri, dan ia dilingkari oleh kehidupan orang lain. Maka dengan kesadaran ini, segala tindak tanduk perbuatan setiap insan akan menentukan kualitas perbutan kita, apakah benar-benar baik di mata orang lain dan Tuhan atau sebaliknya, tidak demikian. Di sinilah kita butuh apa yang disebut sebagai "etika", yaitu seperangkat norma-norma adat, agama, dan lainnya, yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Dalam konteks itulah, buku ini memiliki relevansi kuat untuk menerawang setiap perilaku bagi semua pihak yang memperhatikan betul tingkah laku di kehidupannya. Sesuai dengan judulnya, Perspektif Etika Baru: 55 Esai tentang Masalah Aktual, buku yang ditulis oleh K Bertens, tokoh dan pemikir penting di Tanah Air ini, memberikan arahan dan corak pandang baru dalam melihat setiap persoalan. Jangkauan tema yang diracik di dalamnya amatlah luas, mulai soal sosial-politik Indonesia, pendidikan, hukum, ilmu pengetahuan, termasuk pandangan-pandangan kritis para pemikir (filsuf) yang banyak menyarankan pentingnya etika dalam kehidupan nyata.

Walaupun keseluruhan tulisan dalam buku ini merupakan kumpulan esai-esai penulisnya, yang dimuat di banyak media cetak, baik koran (terutama yang banyak terpublikasi di Suara Pembaruan), jurnal, maupun majalah, tetapi tidak menghilangkan sisi aktualitasnya. Misalnya, tentang fenomena golput dalam suatu sistem negara yang menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, seperti Indonesia yang sedang merayakan hajatan besar Pemilu 2009. Bagaimana memandang secara jernih persoalan ini?

* Lailiyatis Sa'adah, pustakawan, dan pengelola taman baca AIDA di Jember Jawa Timur

Sumber: Suara Pembaruan, Minggu, 21 Juni 2009

No comments: