Jakarta, Kompas - Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Dalam Negeri memilih Universitas Indonesia sebagai penyelenggara pusat pendidikan kebangsaan bekerja sama dengan Program Pembangunan PBB.
”Pusat Pendidikan Kebangsaan ini akan jadi mitra melaksanakan kajian-kajian sehingga kita tahu Indonesia ke depan seharusnya seperti apa,” kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam penandatanganan nota kesepahaman Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan Nasional tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kebangsaan di Jakarta, Senin (7/3).
Penyelenggaraan pendidikan kebangsaan sejalan dengan agenda pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Institusi pendidikan itu diharap menghasilkan metode dan pendekatan demi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berdemokrasi serta berbangsa.
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengakui, pusat pendidikan kebangsaan penting karena dalam berbangsa dan bernegara selalu ada dinamika sosial dan politik. ”Pendidikan kebangsaan sangat diperlukan,” katanya.
Rektor UI Gumilar R Somantri menyebutkan, negara ini perlu terus membangun demokrasi yang sejalan dengan nilai universal dan Pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa.
”Pengembangan pendidikan kebangsaan bukan hanya untuk membangun generasi baru yang cinta bangsa, serta para politisi yang tahu praktik politik beretika. Namun, wadah ini mesti jadi inspirasi untuk membawa pemikiran inovatif yang membawa bangsa beradaptasi menghadapi tantangan ke depan dalam koridor Pancasila,” katanya.
Sebenarnya, Indonesia punya nilai-nilai sendiri untuk maju seperti negara lain, tetapi belum mengembangkannya dalam format yang tepat. ”Bangsa ini harus tahu mau bagaimana. Harus punya ukuran, standar, dan peraturan jelas dengan mengkaji apakah betul Pancasila yang menyinari batang tubuh peraturan yang ada,” kata Gamawan. (ELN)
Sumber: Kompas, Selasa, 8 Maret 2011
No comments:
Post a Comment