Bekasi, Kompas - Para guru yang merupakan komponen utama mewujudkan pendidikan yang berkualitas harus mampu mandiri memberdayakan dirinya sendiri. Tanpa itu, anak didik akan tertinggal perkembangan zamannya, yang akan mengganggu kesejahteraan bangsa pada masa mendatang.
Demikian salah satu butir kesimpulan yang muncul pada seminar nasional ”Paradigma Baru Pembelajaran Abad 21” sekaligus deklarasi dan pelantikan pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota/Kabupaten Bekasi, Sabtu (26/3).
”Pendidikan Indonesia punya masalah besar, terutama mutu guru. Padahal, pendidikan itu intinya adalah guru. Kalau menunggu pemerintah, guru akan susah berkembang. Karena itu, guru harus mau melatih dirinya. Itu bisa dilakukan dengan berbagi ilmu di antara sesama guru,” kata Ketua Umum IGI Satria Dharma.
Sementara itu, Indra Djati Sidi, yang juga termasuk dalam Dewan Pembina IGI, mengatakan, dalam menyiapkan generasi abad ke-21, guru dan sekolah harus berubah. Tujuannya, agar mampu bertahan dan menyiapkan generasi yang sesuai dengan zamannya.
”Tak bisa lagi puas jadi guru tradisional yang mengandalkan cara belajar ceramah saat di kelas,” katanya.
Selain itu, guru juga harus mampu berpikir terpadu. Pelajaran-pelajaran di sekolah bukan sekadar untuk memberikan ilmu pengetahuan bagi siswa, melainkan sekaligus dimanfaatkan untuk membangun kepemimpinan, inovasi, kreativitas, dan kemampuan komunikasi.
Seiring dengan perkembangan zaman, guru dan siswa perlu berupaya lebih keras lagi. Tantangan kehidupan siswa semakin besar, seperti masalah energi, makanan, lingkungan/pemanasan global, kemiskinan, terorisme, demokratisasi, hingga teknologi informasi dan komunikasi.
”Pendidik harus bisa menyiapkan manusia dengan karakter dan spesifikasi tertentu,” kata Indra, mantan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Jati diri bangsa
Di tengah berbagai tantangan dari luar itu, guru dan sekolah juga bertanggung jawab menyiapkan generasi yang tetap memiliki jati diri Indonesia. Anak- anak bangsa ke depan harus proaktif, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bekerja dalam tim, berkarakter pemecah masalah, cepat dan akurat, kreatif, berjiwa pemimpin, serta menguasai teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi tuntutan zaman.
”Semua ini menuntut guru dan sekolah yang berubah. Guru harus bisa memberdayakan dirinya sendiri,” kata Indra.
Soal kemandirian guru juga diungkapkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Didi Suherdi. Selain itu, guru zaman sekarang juga punya tugas tetap mengembangkan jati diri anak bangsa sekaligus menyiapkan mereka masuk ke era globalisasi.
Untuk itu, pertama-tama seorang guru harus benar-benar menguasai bidang ilmunya. Bisa mengajar di mana saja sesuai dengan sertifikasinya, menjadi teladan bagi siswa, dan memahami kondisi setiap siswa dengan baik. (ELN)
Sumber: Kompas, Senin, 28 Maret 2011
No comments:
Post a Comment