SAAT ditemui di kediamannya, di Sampangan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/12), penyair Darmanto Jatman (68) tampak lebih langsing. Darmanto sedang pemulihan sejak terkena stroke berat, Juni 2007. Dia menyambut tamunya di kursi roda. Untuk berkomunikasi, Darmanto dibantu istri tercinta, Sri Muryati alias Mbak Mur. Mbak Mur jadi penerjemah agar bahasa tamunya bisa dipahami Darmanto.
Darmanto Jatman (KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO)
”Bapak sudah mulai pulih setelah sempat koma cukup lama,” ujar Mbak Mur. Dia menjalani terapi di sebuah klinik.
Kepada setiap tamunya, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang itu berusaha membangkitkan daya ingatnya. ”Saya sudah jelek, jelek,” katanya lirih, menggambarkan dirinya kini tidak berdaya, tidak bisa menulis atau membaca. Mbak Mur-lah yang selalu membesarkan hati bahwa Pak Dar masih bagus dan sehat.
Darmanto mengaku, sebenarnya dia lebih senang tinggal di Pakem, Yogyakarta. Akan tetapi, juga rindu dengan cucunya, Ciprut (9), anak dari Abigail Wahing Ati, yang kini tinggal dengan suaminya di Semarang.
”Pak Dar ini hobinya kini minta jalan-jalan ke daerah pegunungan, bisa ke Gunungpati atau ke Ungaran (Kabupaten Semarang),” ujar Mbak Mur.
(WHO)
Sumber: Kompas, Senin, 3 Januari 2011
No comments:
Post a Comment